#11
Siapa yang datang dengan hati terbuka akan
pergi dengan kepala tegak. Juga pada hati yang terlanjur terbuka akan
terisi dengan ketenangan yang lain.
Ia akan kembali seperti semula ketika manusia mengenal senyum sukacita.
Semua yang baik. Semua yang adil. Semua yang murni.
Semua yang suci. Semua yang pernah dipikirkan itu akan kembali sedia kala.
Sama seperti kesakitan, ia tidak pernah kekal. Ia datang dengan
berbagai bentuk. Ia akan menjelma dugaan dan samar, tapi tidak selamanya
manusia dibiarkan goyah, tidak
sesekali pun ia dibiarkan sendiri.
Pun belum tergantikan bukan berarti tidak ada. Memang
manusia diciptakan unik, tidak tergantikan. Tempat yang pernah terisi biarkan
saja terbuka. Persiapkan tempat yang baru, yang bersih, tanpa dendam dan tanpa tendensius. Segala
yang baik dan segalanya yang buruk akan datang. Untuk itu manusia perlu adil untuk memberikan ruang alasan, pembelaan dan pemakluman.
Ketegangan tidak memberikan ruang apapun selain
hati yang terus menerus menggebu, maka ketika waktunya memilih, pilihlah. Ketika memutus, putuskan. Ketegasan pada diri sendiri
memberikan pelajaran pada orang lain, bahwa dirimu adalah manusia yang berjalan mengarah pada kepastian.
Keberuntungan dan nasib baiklah yang dulu menemukan
jalan yang searah, seiring, dan sepikir. Hujatan dalam bentuk apa pun tidak
pantas diucapkan oleh kita, seonggok manusia yang daif ini.
Dari dalam hati yang keras ini, ucapkan pelan tentang syukur tiada henti. Karena masih ada pagi, tidak perlu menunggu
seribu pagi untuk
mengucapkan "terimakasih pagi". ini atas nama hari - hari yang tidak pernah mendahului senyum pada sinar teduh yang lalu.
Terimakasih pernah melewati fragmen-fragmen
waktu yang penting, selama itu juga hidup bukan soal hitam dan putih ternyata juga
ada warna warni. Inilah sebuah kepercayaan : putih adalah kesucian. Artinya, semua telah terlewati dan akan dilewati adalah baik
adanya.
Semua manusia berhak menilainya. Semua manusia berhak memberi arti
dari semuanya.
Entah mengapa aku ingin bilang kata-kata ini "kita terlalu muda untuk bicara tentang dendam, kesakitan dan
kebencian" dan
selanjutnya, "kita tidak akan
menua jika bicara tentang cinta, harapan dan perdamaian"
..
..
..
0 komentar: