#11

Friday, March 21, 2014 Standy Christianto 0 Comments


Siapa yang datang dengan hati terbuka akan pergi dengan kepala tegak. Juga pada hati yang  terlanjur terbuka akan terisi dengan ketenangan yang lain. Ia akan kembali seperti semula ketika manusia mengenal senyum sukacita.

Semua yang baik. Semua yang adil. Semua yang murni. Semua yang suci. Semua yang pernah dipikirkan itu akan kembali sedia kala.

Sama seperti kesakitan, ia tidak pernah kekal. Ia datang dengan berbagai bentuk. Ia akan menjelma dugaan dan samar, tapi tidak selamanya manusia dibiarkan goyah, tidak sesekali pun ia dibiarkan sendiri. 

Pun belum tergantikan bukan berarti tidak ada. Memang manusia diciptakan unik, tidak tergantikan. Tempat yang pernah terisi biarkan saja terbuka. Persiapkan tempat yang baru, yang bersih, tanpa dendam dan tanpa tendensius. Segala yang baik dan segalanya yang buruk akan datang. Untuk itu manusia perlu adil untuk memberikan ruang alasan, pembelaan dan pemakluman.

Ketegangan tidak memberikan ruang apapun selain hati yang terus menerus menggebu, maka ketika waktunya memilih, pilihlah. Ketika memutus, putuskan. Ketegasan pada diri sendiri memberikan pelajaran pada orang lain, bahwa dirimu adalah manusia yang berjalan mengarah pada kepastian.

Keberuntungan dan nasib baiklah yang dulu menemukan jalan yang searah, seiring, dan sepikir. Hujatan dalam bentuk apa pun tidak pantas diucapkan oleh kita, seonggok manusia yang daif ini.

Dari dalam hati yang keras ini, ucapkan pelan tentang syukur tiada henti. Karena masih ada pagi, tidak perlu menunggu seribu pagi untuk mengucapkan "terimakasih pagi". ini atas nama hari - hari yang  tidak pernah mendahului senyum pada sinar teduh yang lalu.

Terimakasih pernah melewati fragmen-fragmen waktu yang penting,  selama itu juga  hidup bukan soal hitam dan putih ternyata juga ada warna warni. Inilah sebuah kepercayaan : putih adalah kesucian. Artinya, semua telah terlewati dan akan dilewati adalah baik adanya.

Semua manusia berhak menilainya. Semua manusia berhak memberi arti dari semuanya.

Entah mengapa aku ingin bilang kata-kata ini "kita terlalu muda untuk bicara tentang dendam, kesakitan dan kebencian" dan selanjutnya, "kita tidak akan  menua jika bicara tentang cinta, harapan dan perdamaian"
..
..

..

You Might Also Like

0 komentar: