Resep Menulis Berita*

Friday, April 27, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Oleh : Standy Christianto**

“ sejarah dibangun oleh orang yang bisa baca tulis”

INI bukan soal makanan. Tapi soal bagaimana seseorang mampu merekam kejadian, lalu menyajikan dalam bentuk tulisan. Bagi yang belum pernah melakukan, tentu sulit. Yang tersulit adalah memulai, kemudian penyajian. 

SELAIN tulisan ini begitu singkat, rasanya tidak bisa tiba – tiba, menjadikan seorang langsung mahir menulis berita. Maka lebih baik menyebutnya resep. Karena hanya berisi langkah praktis membuat berita.

ADA beragam definisi berita. Kita tidak perlu membahas panjang lebar. Yang perlu diketahui, kriteria yang layak untuk diberitakan. Ada pepatah “if dog bite man, it’not news. But man bite dog. It’s real news”. Sebagian bisa dijelaskan dari yang kalian tangkap dari pepatah itu,. Namun sebagian lagi tidak. 



sumber : www.jurnalistik.net

SEPERTI yang kita ketahui unsur berita harus mencakup 5 W + 1 H. ini rumus wajib. Setiap berita harus memenuhi unsur pokok diatas, dapat ditambah dengan data statistik, latar belakang, dan data pendukung lainnya.

SEGALA hal bisa dijadikan berita. Everthing has own story. Semuanya tergantung bagaimana cara memandangnya. Yang terpenting adalah apa yang ingin kalian sampaikan, dan bagaimana cara menulisnya. 

MISALNYA, anda ingin menyampaikan kepada pembaca soal bayaran kuliah yang semakin mahal. Efeknya, orang miskin tidak memiliki akses pendidikan yang murah. Sebagai jurnalis ( atau calon jurnalis) anda merasa hal itu tidak adil. Dampaknya besar, kedekatan peristiwanya juga ada. Itu bisa jadi berita.

ATAU anda ingin menyampaikan budaya menyontek, dan anda mengambarkan bahwa budaya korupsi berawal dari sana. Itu juga berita. Mulai dari gerbang kampus, sampai anda parkir kendaraan bermotor, lalu masuk kelas, mendengarkan dosen berceramah. Lihat hal itu, dengar, rasakan. Gunakan semua indera. Semuanya bisa dijadikan berita.

SEKARANG, kita masuk ke penyajian berita. Umumnya, ada dua bentuk tulisan berita. Pertama Straight/ hard news. Kedua, soft news.

STRAIGHT news : Straight news sering disebut berita langsung. Jenis ini paling sering digunakan oleh media harian. Sifat berita cepat basi. Berita ditulis dengan tegas dan mengunakan lead (kepala berita) yang tegas pula. Minimal 3 unsur berita ( 5 W + 1H) sudah tercantum di lead. Model berita ini mengunakan piramida terbalik, yaitu data dan bagian terpenting ada di bagian depan.

SOFT News : berita jenis ini, dari struktur penulisan relatif lebih luwes, biasanya tidak kaku, tidak terlalu lugas, tidak ketat. Sering kali digunakan oleh media mingguan.  Karena tidak mudah basi. Ada yang disebut feature. Seringkali juga dimasukan dalam jenis berita ini. Karena memiliki banyak kesamaan.

SEIRING berkembangnya dunia jurnalis, ada perkembangan penulisan berita. Kita bisa berkiblat dari media – media lokal yang sudah mapan. Amati, tiru, modifikasi tulisannya, kemudian aplikasikan. Belajar menulis dari mana saja.

TIDAK ada jalan pintas untuk membangun rasa berita. Ini masalah pengalaman. Karena menulis soal kebiasaan. Ibarat orang yang ingin mengitari 20 kali lapangan Soesilo Soedarman tanpa berhenti, ia harus mulainya dari 5 kali, 10 kali dulu. Ingat kota Roma tidak dibangun semalam, maka setialah pada proses. Salam Persma! 

* Materi ini disampaikan pada pendidikan dasar jurnalistik, materi teknik penulisan, di LPM Oyod Suket, Jurusan ilmu Budaya, Fisip Unsoed
**Penulis adalah pimpinan redaksi LPM AGRICA dua periode, tinggal di @standychrist



You Might Also Like

0 komentar: