Proses,
Kadang kamu
tidak tahu kapan harus berhenti. Angkuhkah itu namanya ? jika suara kecil yang
menyuruhmu untuk hentikan langkah, tapi malah kamu suka dengarkan suara lain, suara yang lebih keras untuk tetap berjalan. Entah ini hasrat, nurani atau keangkuhan, atau kamu bisa
jelaskan kata lainnya?
Kadang kamu
tidak tahu kemana langkah akan membawamu pergi. Dan aku sedang memastikan ini
bukan mabuk anggur, yang menghilangkan kesadaran, yang haus oleh kemabukan dan
ketidaksadaran. Aku juga sedang mengecek, jangan juga karena meminum air asin.
Semakin haus jika terus-terusan diminum.
Proses yang
terlalui akan terus dilalui. Dalam hidup, proses adalah keniscayaan berlapis. kadang ia menjelma dalam niat baik dan akal sehat. lalu ia bisa jadi ukiran yang paling manis dalam
benda yang hidup. Yang terus menerus membuat lebih hidup. Tapi Ia juga ukiran
yang menyakitkan. bahkan dalam ketiadaan perasaan, bisa membuat sakit.
Interaksi
yang dibangun antar manusia dalam bangunan sistem yang terlahir dari percakapan
visi dan misi yang telah memabukanku. Ia menjelma dalam nadi yang memerah
bersama dengan ambisi. Keluar seperti lava yang memerah, memanas, dan membara. Ambisi
bersama dalam kapal yang berperang di tengah lautan. Bersama – sama sekumpulan
orang yang bisa baik atau tiba- tiba buruk
Mungkin
saja. Aku akan menunggu sampai terduduk di bahu jalan, kemudian menghela napas
yang terengah. Siapa tahu ada waktu yang akan menjawab, saat ia bersama-sama
kelelahan dan keletihan. Mungkin saja bertemu resiko. Aku terjatuh dan tersesat.
Aku juga
percaya, dalam prosesnya masing-masing manusia, tidak sama dan selalu punya
caranya sendiri. Aku tidak menampik ada suara yang parau, lalu membuat jeda
pikiran untuk mengunyah kembali atas sebuah pilihan untuk terus maju. Yang jadi
soal, mereka bicara keadaan seakan setiap orang sama rata. Padahal aku rasa
tidak.
“Tuh kan,
kamu sedang tidak mendengarkan suara kecil yang membuatmu berhenti,” Pertanyaan
itu akan mengular panjang, dan berjeda-jeda. Tapi adakah seorang pelari yang
sembarangan berlari ? atau seorang petinju yang sembarangan memukul ?
Sebagai
manusia, aku berhitung. Memilih berjalan maju, berproses dan mengambil tanggung
jawab lagi bersama sekumpulan visi. Aku namakan ini fragmen kecil dari sebuah
proses yang lalu.
0 komentar: