Perjalanan di atas kereta (PART I)

Tuesday, July 26, 2011 Standy Christianto 0 Comments


Selalu ada cerita di gerbong kereta. Seribu satu pesan moral di atas rel itu. Semua yang pernah naik kereta, pasti setuju dengan saya. Apalagi kalau sukanya naik kelas ekonomi seperti saya .. hehehe. Barangkali nanti suatu saat anda disuruh pilih untuk pergi mengunakan bis atau kereta api. Saya sarankan anda naik kereta. Karena  kereta dan segala isinya akan mengajarkan banyak hal.
Kalau naik ekonomi, satu hal yang tidak boleh diharapkan yaitu : duduk ! track record saya berdiri selama 5 jam, tanpa duduk sama sekali.  Maklum saya mendapatkan kereta di pertengahan, karena biasa yang saya tumpangi adalah kereta Surabaya – Jakarta . Posisi saya di Purwokerto. Tapi Ini belum ada apa – apanya. Saya pernah dengan seorang penumpang yang sudah berdiri sejak beberapa jam sebelumnya.
Saya pertama kali naik kereta ekonomi saat kuliah di luar kota. Sebelumnya cerita tentang kereta ekonomi begitu “menakutkan” bagi saya. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar, ada banyak cerita menarik dari sana. Yang sering kali saya perhatikan adalah pedagang yang hilir mudik di atas kereta. Mereka selalu dibenci dan dinanti.
Mereka selalu dibenci karena selalu membuat risih penumpang lain yang berdiri. Sepadat apapun kereta, mereka selalu bolak balik menawarkan dagangannya. Saya sering kali berdiri saja susah karena saking padatnya. Tapi mereka dengan berbagai cara menyelinap diantara kami untuk lewat. Kadang saya kasian, kalau ada penumpang yang sengaja menutup agar pedagang tidak bisa lewat.
Ada hal yang menarik dari pedagang di atas kereta. Bayangkan, orang yang ada di kereta rata – rata adalah orang yang sama berjam – jam. Tapi mereka sering bolak balik gerbong demi gerbong untuk jualan. Dalam pikiran saya, konsumen mereka adalah penumpang kereta yang sebagian besar adalah sama selama perjalanan. Apalagi yang jualan banyak, pasti persaingan diantara mereka begitu ketat.
Pelajaran pertama di atas kereta : rasa menghargai dan menghormati begitu tinggi. Pedagang yang berjualan di atas kereta memiliki rasa menghargai yang begitu tinggi. Lihat saja, jualan yang dijajakan tidak jauh berbeda dengan pedagang lain. Namun, gesekan antar pedagang nyaris tidak ada.
Suatu kali saya bertanya pada salah seorang pedagang. Apa tidak takut, kalau tidak laku kan jualannnya sama dengan yang lain. Ia cuma yakin kalau rejeki sudah ada yang ngatur. Mereka Cuma punya modal berjualan. Ya, mereka lakukan itu.
semuanya sudah ada yang ngatur, buat apa adu otot karena takut kesaing .. :)



You Might Also Like

0 komentar: