Respon Pembaca Warta Kota ( PDAK part III)
PAGI hari, tanggal 9 agustus, pukul 9 pagi, di tempat PKL ....
Selamat pagi kakak ! Mohon maaf kalo menggangu, saya pelajar SMA yang pagi ini baru saja membaca berita kakak di koran warta kota ... saya tidak bisa berbuat apa - apa, namun saya turut sedih atas apa yang dialami kakak di berita tersebut .. Tetap semangt ya Kak ! Semoga Tuhan memberi jalan keluar dan mengganti atas apa yang diambil dari kakak. - 08179166***-
SMS itu masuk memecah konsentrasi saya saat mengerjakan Tugas PKL. . Setelah seminggu ijin dari tempat PKL, saya kembali dengan seribu semangat baru. Dan sms yang menurut saya rada kocak itu makin menambah semangt saya. Lucu juga kalau dipikir, ada orang yang baca tulisan saya di koran, tidak saling kenal tapi ia peduli.
Tulisan saya muncul di Warta Kota, kali ini lebih besar, dan ada karikaturnya, Saya tidak menyangka ini kali kedua, tulisan saya mendapat respon dari surat kabar. Dan kali ini lebih banyak respon dari pembacanya juga
Sebenarnnya, saya sudah melupakan kehilangan itu. Lagipula lebih seru membaca respon sms dari pada mengingat itu. heheheheh... ada yang bikin penasaran, ada sms yang bikin lompat dari tempat duduk.
begini smsnya,
"Maaf kak bukannya sok tahu, tapi apa yang kakak ceritakan ciri - ciri orang yang mangambil barang2 kakak itu benar, cuma ada 1 temen lagi yang tugasnya bawa barang - 085716932*** -
Wah, ini sms yang ditunggu - tunggu ! sesuai dengan maksud saya menulis di koran, berharap ada orang yang lihat kejadian itu, jadi saya punya saksi untuk menuntut orang yang mengambil tas saya.
Tanpa pikir panjang, saya balas, tanya nama, alamat dan lainnya,
Sudah banyak sms yang dikirm, semaakin banyak juga yang dibalas, malah makin tidak yakin kalau orang itu benar - benar tahu kejadian itu. Saya agak curiga juga, kalau masalah ini malah dijadikan aji mumpung. Satu pertanyaan yang paling membuat tidak yakin. Saya tanya, saya pakai baju warna apa, ia jawab pakai baju hitam pudar, padahal saya tidak pake baju, saya pakai jaket bergaris. Akhirnya, tidak pernah saya gubris sampai sekarang.
selamat sore mas, lagi ngapain mas standy -
02195909***
Waktu saya baca sms ini, saya tidak mengira kalau ini respon dari pembaca warta kota. Lebih cocok dari teman lama, atau adik angkatan. Saya kira ini dari anak Agrica, yang sedang bikin majalah. . Karena smsnya sok kenal, jadi saya jawab juga dengan sok kenal.
saya ketawa sendiri, ternyta balasanya begini,
Saya baru aja baca warkot saya turut prihatin atas kejadian yang menimpa mas di KRL. Sabar yaaaa mas
saya balas menanyakan tempat tinggalnya, agar bisa tahu, sejauh mana pembaca warkot,
Saya dari jaktim cipayung. saya kerja sbagai SPG di plasa cibubur
Posisi saya saat itu di bogor, kejadiannnya di stasiun Duri, jakarta barat, dan pembaca sampai cipayung. Efek media memang besar. Yang jadi pertnyaan sampai saat ini, kenapa dia kasih tahu pekerjaannya. Alasan paling lucu, Apa karena dia SPG, trus dibidang komputer, ingin menawarkan laptop buat saya, .. hehehee. saya kira ini strategi marketing yang bagus. hehehehe, Sampai saat ini, tidak ada tawaran. Berati memang, ia benar - benar peduli.
Respon yang paling aneh, datang jam 2 pagi. Luar biasa. Saya baru bangun, mau berangkat PKL, saya baca agak aneh. Sms itu masuk, seakan kasih tahu kalau ada yang kurang ditulisan saya. Saya agak aneh juga waktu lihat respon smsnya. Seperti menggurui saya.
Usut punya usut ternyta ia wartawan dari surat kabar lokal. Sudah 10 tahun meliput kriminal di stasiun. Beberapa kali ia minta ketemu. Tapi
timingnya gak pernah tepat. Terakhir, ia menawarkan saya untuk jadi kontributor di medianya. Karena memang, di sana saya tulis, saya juga kehilangan kartu pers mahasiswa. Sampai saat ini, masih mencari waktu yang tepat untuk ketemu.
####
Ada belasan sms yang respon. Tapi sms yang ini lebih berkesan. Awalnya ia tanya kabar, kasih masukan, terakhir ia bilang begini .
"Kalau dapet pelakunya, Mas Cris, (ia memanggil nama saya begitu ) mau memberi imbalan juga sperti yang anda tulis dikoran.?
saya balas,
" Saya cuma ingin tas dan isinya kembali,tidak ingin pelakunya masuk penjara, saya tahu semua orang malakukan itu motifnya ekonomi, bukan semata - mata karena orang itu jahat. Tapi himpitan ekonomi membuat orang seperti itu."
saya kaget, balasannya smsnya begini,
Dengan tahunya kejadian yang menimpa anda, saya mau tolong dan bantu anda buat ungkap ini semua, akrena saya pun pernah mengalaminya, saya tiap sore pulang kerja gunakan KRL pakuan di stasiun kota, saya punya kerabat di di komdak.
orang ini namanya Budi, ia penumpang setia KRL, kerjanya di megamall pluit, seorang Cleaning service di bioskop XXI, ia merasa senasib dengan saya. Pernah dicopet, dompetnya hilang. Padahal ia sedang tidak ada duit. Ia sudah berkeluarga. Ia merasa prihatin. Luar biasa. Dari smsnya, ia sangat geram terhadap pelakunya.
Ia cukup intens sms dengan saya. Ia juga sering ajak saya ketemu, di Bioskop, ia juga berjanji meluangkan waktu untuk saya. Sekedar mengobrol.
Terakhir, ia menanyakan, saya mudik atau tidak. Lalu saya tanya balik, ia tidak mudik. Tidak ada duit, katanya. Terus, pekerjaannya padat. lagi puasa begini, mungkin banyak orang yang meluangkan waktu ke bioskop.
Saya bersyukur, ada orang yang tidak dikenal memberi kepedulian. Saat down sperti itu, setiap orang memang butuh kata - kata semangat. Kehilangan itu tidak ada yang tahu. Kita cuma tahu, bagaimana menanggapi kehilangan itu. Kehilangan sesuatu memang tidak enak, tapi gara - gara itu, kita jga tidak boleh kehilangan semangt. Nanti "kalah" dua kali.
saya memilih untuk menuliskan kejadian itu di koran, agar kejadian itu tidak terulang. Kereta sebuah moda transportasi massal yang paling murah. Dan banyak, orang kelas menengah bawah yang yang menggunakannya. Sering kali, saya cerita, saya naik kereta ekonomi saat kecopetan. Karena saya naik kereta ekonomi itu, jadi kecopetan itu hal wajar.
saya jadi bertanya sendiri, apakah kereta kelas kambing, atau sesuatu yang murah dan dapat dijangkau oleh seluruh kasta masyrakat itu memang diciptakan KETIDAKAMANAN. Kalo KETIDAKNYAMAN, masih bisa di tolerir. Harga menentukan fasilitas.
Menurut saya, Keamanan di trasnportasi umum bagi setiap penumpang SAMA. Perbedaan harga dan kelas, cuma pada fasilitas. Yang satu ada berpendingin, yang satu tidak. Yang satu tempat duduknya empuk, yang satu tidak. Tapi, itu tidak bisa membeli keamanan. Kasian, orang2 seperti Budi. kehilangan barangf berharga untuk keluarganya.
Ini baru sudut pandang kehilangan materil, bagaimana kalau dari Keamanan yang menyangkut hidup seseorang. Dikereta misalnya, gara -gara naik kereta ekonomi, Lokomotifnya di pake yang tidak layak, rangkaian keretanya yang mudah anjlok, terus pintu keretanya tidak ada. Atau bisa jadi gara - gara naik ekonomi, jadi tidak boleh lihat rekaman CCTV..
harga untuk KEAMANAN tidak sama dengan KENYAMANAN...
0 komentar: