Aktivis Bodoh
SENGAJA diawali dengan kata bodoh. Entah ini terlalu kasar atau tidak. Ini memang sengaja dibuat untuk menyinggung. Istilah yang sering dipakai bagi orang yang menghabiskan lebih dari separuh kuliahnya untuk organisasi.
TEORI kuliah mengurung kita dalam empat tembok ruang kelas. Pertarungan di ruang ujian menjadi penentu siapa yang menang. Nilai akhir di kertas ujian menjadi tujuan utama. IPK menjadi harga mati. Laporan menjadi keramat.
SAYA sendiri tidak anti dengan kuliah. Bukan juga mendewakan nasakom (nasib satu koma). Tugas kita kuliah. Benar. Saya setuju.
SAYA juga tidak sedang membodohi aktivis. Saya juga tidak medewakan kutu buku, atau kutu laporan. Saya hanya mengangkat realita kehidupan kampus dari dua sisi. Alih – alih mau objektif, maaf bila condong ke satu sisi.
SAYA tidak mau disebut mahasiswa yang mengabaikan kuliah. Atau orang seperti saya – menghabiskan waktu untuk organisasi – pasti tidak mau disamakan dengan saya.
3 komentar: