#Savesoedirman = gerakan hedonisme ?!?
Ide menulis judul ini muncul dari sebuah ajakan. Rencananya, saya ingin mengajak lebih banyak orang untuk ikut flashmob di alun – alun. Jika ada yang tidak tahu, Nama flash mob sendiri sebenarnya berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu flash yang berarti sekejap atau kilat dan mob yang berarti kerumunan. Makanya, setiap gerakan flash mob pasti melibatkan banyak orang dan hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Ini menantang, karena flashmob untuk save soedirman ini lahir karena ide spontanitas. Persiapan dengan tempo sesingkat-singkatnya.
Saya antusias karena saya pikir ide ini cerdas, sedang tren, dan dilakukan di ruang publik, yaitu alun – alun. Sekaligus bisa memberikan informasi ke masyarakat luas tentang gerakan Savesoedirman. Maka dari itu, saya antusias untuk ajak banyak orang. Tak disangka, judul ini muncul dari jawaban seorang teman.
Saya bertanya dengan penasaran, di bagian mana save soedirman dianggap “hedon” ? kok bisa ?
Rupanya, teman saya melihat konser musik savesoedirman yang dipernah dilakukan di Farmasi, Pertanian, dan Perternakan. Ia menilai bahwa mengadakan konser musik adalah kegiatan hura- hura. Acara yang kedombrangan itu tidak menunjukan bahwa savesoedirman sedang memperjuangkan akses orang miskin bisa kuliah.
1 komentar: