Quo Vadis

Tuesday, July 02, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Bagaimana jika suatu hari yang panjang ada manusia mencari jalannya. Tidak tahu arah yang pantas. Ia mengikuti kata – kata. Kata – kata yang keluar dari mulut siapa saja. Jika saja manusia tahu kemana ia harus  berjalan. Jika saja, katanya, jalan bisa ditemukan saat sedang diam, kemudian datang tiba – tiba.

Begitulah. Ketika malam juga tak bisa membuatnya lebih dalam berpikir soal itu. Lalu apa lagi yang bisa diandalkan dari pertanyaan. Jika saja semua orang mampu mejalani tanpa bertanya mungkin manusia akan lebih baik. Lalu mengapa ada pertanyaan.

Jika saja benda juga bisa bertanya. Lalu pertanyaan apakah yang akan terlontar. Maukah ia digerakkan oleh manusia.

Jalan – jalan tak berarah malah membuat arah.

Bingung-sebingungnya manusia mencari jalan. Tentu lebih bingung Si Pembuat Jalan.  Siapakah yang bertanya tidak mendapat jawab,

Lagi – lagi bertanya,

Kalau saja matahari menjadi pusat tata surya bergerak sesuai pertanyaanya. Akankah ia bergerak.

Ada apa di luar angkasa, adakah pertanyaan. Adakah yang bertanya – tanya seperti ini. Ini yang mana yang membingungkan. Manakah pertanyannya. Temani saja untuk mencari jawaban ke atas sana lalu coba melihat ke bawah adakah yang bertanya juga ?

Bingung setengah mati tidak membuat benar – benar mati. Tidak apa - apa. Laksanakan saja. Tapi ada yang bilang harus benar – benar mati agar benar – benar hidup. Lah.

Ah, mau bertanya apa lagi ? apa lagi ? apa lagi?


*Tulisan ini lagi bingung. Setelah lulus, mau pilih apa ?

You Might Also Like

0 komentar: