Mulai lagi,
Saya harus memulai lagi membuang waktu bak kotoran kuat yang tertahan di dalam perut.
Paling tidak itu yang ada dalam pikiran yang limbung di dunia yang penuh sesak, Jalanan yang bising, udara yang pekat, suara – suara yang kecil yang parau.
Keadaan akan membuatmu pergi ke dalam labirin yang berisi
kemunafikan. Tanganmu akan tetap memegang kuat kepercayaan semu. Walaupun
begitu kamu harus punya kepercayaan. Untuk apa dirimu jika ia tidak percaya
denganmu. Biarkan kemana angin akan membawamu
pergi ke dunia yang munafik atau yang asik.
Angin akan memaksamu untuk mengalun sepoi. Keringat sebulir jagung akan terhapus karena
sepoinya. Kamu larut dengan karena segarnya. Mungkin sesekali angin akan
membiarkanmu tertidur lelap di tengah
padang rumput yang hijau. Kamu jangan terlena. Kamu jangan pulas
tertidur.
Bukankah suatu kali kamu pernah berkata, “mimpilah
sebesarnya, lakukan yang sebisanya,”
Kamu dihantam peluru dari berbagai sisi, gempuran sinis yang
menghakimi. Kamu malu terisak di tengah – tengah keramaian. Apa boleh buat,
hanya itu yang dapat diperbuat. Sisakan saja yang belum dilakukan untuk
dilakukan
Suatu kali kamu pernah merasakan, “kuatir tidak akan
menambah sehasta saja dalam hidupmu,”
Lalu mengapa kamu beristirahat di tengah jalan. Kamu telah beristirahat terlalu lama. Kamu takut ?
Ketakutan sumber kekuatan. Kekuatan yang bermula dari pikiran
yang menjelma dalam dugaan yang samar. Bayangan yang berada di luar sekat
realitas. Ketakutan akan membuat berpikir dua kali lebih baik dari sebelumnya.
Akh.. mungkin kamu lebih hebat dari pikiran.
Atau memang kamu sedang mencari permainan baru. Masalah
baru. Mimpi baru. Atau sesuatu lain yang baru..
0 komentar: