Ngobrol

Friday, January 20, 2012 Standy Christianto 0 Comments

LUCU juga  kalau dipikir –pikir. Bapak yang pernah dulu ngobrol dengan saya di kereta adalah pembimbing KKN saya sekarang. Ya, saya rada kaget saat diperkenalkan dosen pembimbing lapangan. Saya melihatnya, sembari mengingat – ingat ciri – ciri dosen biologi  yang ngobrol dengan saya waktu itu di atas kereta ekonomi.

SAYA terbiasa dengan mengunakan kereta ekonomi pulang ke Tangerang. Disana saya bisa berinteraksi dengan siapapun. Di kereta yang kadang dianggap remeh oleh orang itu, saya terbiasa mendapatkan ilmu dari orang berbagai kelas.

SAYA salah satu dari sebagian orang yang percaya bahwa kendaraan umum tidak sekedar alat transportasi, namun juga sebagai ruang interaksi sosial berbagai kalangan. Tidak semua orang yang naik kereta ekonomi adalah orang kelas bawah. Bisa saja, orang yang kategori mampu namun sengaja naik kereta ekonomi, karena ingin merakyat, tapi yang begini sangat jarang.

YANG paling sering, adalah orang –orang yang kelas atas tapi sudah kehabisan tiket eksekutif atau bisnis, karena merasa rugi beli tiket mahal tapi tidak dapat tempat duduk, jadi pilihannya jatuh pada kereta ekonomi. Biar berdiri yang penting murah.

KALAU alasan saya, sama seperti di atas, bahwa dengan kereta ekonomi kita diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan semua kalangan. Tidak seperti di kereta ber-AC, yang masing – masing sibuk kedinginan.

HAL ini juga yang menjadi keuntungan buat saya. Saya kaget juga, bapak itu masih ingat dengan saya. padahal rentang waktu itu begitu lama. Bahkan bapak itu yang lebih dulu menanyakan ke saya, memastikan bahwa saya adalah anak yang diajak ngobrol tentang kuliah di atas kereta.

 YA, ternyata bapak itu masih ingat dengan saya. sebuah “Kebetulan” itu harganya mahal. Kalau saya pikir lucu juga dengan keisengan saya mengajak ngobrol dengan orang disekitar ternyata Ia adalah orang yang berhubungan langsung dengan saya selama sebulan ke depan.

YANG bikin kaget adalah, bagaimana bisa dengan ribuan mahasiswa dan saya bisa bertemu dengan bapak itu di mimbar yang berbeda. Dulu di kereta sekarang di KKN.

SAYA banyak belajar. Ternyata ngobrol itu ada untungnya juga, sifat sok kenal atau pengin kenal bisa menjadi sebuah kebetulan yang seru.

SAYA yakin Tuhan itu masih MAHA SURPRISE, kehidupan sebagai ceritaNYA menyajikan kejutan. Tinggal dinikmati saja... 

You Might Also Like

0 komentar: