Tersesat

Friday, June 22, 2012 Standy Christianto 0 Comments



SAYA benar – benar bingung. Hampir saja tersesat. 

KAMPUNG halaman saya yang membuat saya tersesat. Semua tampak beda. Jalanan tampak asing. Gedung tampak angkuh. Tanda dan marka jalan tidak lagi seperti dulu. 

JAMAN akan melindas apa pun yang tidak mampu  bertahan. Yang baru akan datang, kemudian yang  lama akan tertinggal. 

HAMPIR 4 tahun lalu, merasakan betapa ramahnya kota ini. Hari ini, ternyata  benar, apa yang dikatakan orang. Kota ini tidak begitu yang dibayangkan. Kacamata ini telah berubah. 


SAYA merasa asing di kota yang membesarkan saya. Saya jadi ling-lung. 

SAYA sadar pikiran terlalu sempit. Dulu pandangan saya terlalu sempit. Saya hanya tahu dunia sebatas pandangan. Sebatas sepermainan.

KOTA berkejar- kejaran dengan apa yang bisa membuatnya bertahan.  Lalu orang – orang akan terus mengejar  tanpa  sadar. Kota terlalu sibuk dengan dirinya. Ia tidak pernah berhenti.  Terus lari mengejar apa pun.

SAYA seperti berada di tengah hutan dengan pandangan hanya sebatas batang pohon.  Saya bergerak mencari jalan baru dan saya tampak bingung.

SAYA berlari – lari entah apa yang dikejar.  Tidak ada yang mengejar  tapi saya berlari. 

LALU keriuhan tidak membuat saya terhanyut. Saya bertanya dalam hati. Ada apa ini ?





You Might Also Like

0 komentar: