Baru,

Sunday, July 28, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Tidak ada sesuatu yang baru di kolong langit ini. Semuanya adalah keterkaitan dan keterpolaan dari setiap individual yang khas. Alam semesta, yang  ribet ini, berbagai macam bentuk, adalah percampuran masing – masing yang khas. Strukturlah yang membangunnya menjadi sangat kompleks. Dalam biologi, komunitas terbentuk dari populasi  dan keterkaitan itu berasal dari Sel yang  membangun jaringan dalam organ.

Apa yang saintis temukan, adalah bukanlah sesuatu yang baru. Ia hanya mampu menjelaskan pola alam yang dahulu belum kita ketahui. Alam begitu sederhana.Neil Bohr, seorang saintis fisika bilang, “alam menyukai kesederhanaan,”  sebelumnya ia juga bilang, “ tugas fisika bukalah menemukan bagaimana alam bekerja, fisika adalah memikirkan apa yang kita katakan tentang alam,” Begitu sangat sederhana semesta menjelaskan dirinya. 

Tidak ada hal yang baru di dunia. Hal yang baru adalah modifikasi hal – hal lama. Musik mengenal nada ada tujuh macam. Melalui nada itu, lahir instrumentasi berbagai bentuk. Campur adukkan saja tujuh nada tersebut menjadi sebuah lagu. Tidak ada lagu yang baru, mereka terdiri hanya dari tujuh macam nada do-re-mi-fa-sol-la-si , lalu kembali ke do lagi.

Filsuf yunani kuno percaya bahwa semua yang ada di muka bumi terdiri dari empat macam unsur, api, udara, tanah, dan api. Gagasan sederhana yang akhirnya mampu dijelaskan dalam dunia sains modern, mendetailnya menjadi puluhan unsur dalam tabel kimia. Kita kenal air, sumber kehidupan manusia, hanya terdiri dari dua unsur, dua ikatan hidrogen dan satu oksigen. Air bukan hal baru, ia  merupakan hasil perkawinan dari unsur lama.

Kemudian mata kita tertuju dalam masa depan, kita bertemu dalam sebuah jalan persimpangan. Bertemu dengan semua hal yang tak terkira. Memberikan waktu untuk berpikir, mengapa ini terjadi. Alam menjelaskan tidak ada yang kebetulan, atau terjadi karena tiba – tiba. Suatu saat Einsten, tokoh yang sedang saya baca biografinya, menjelaskan rancangan keilahian tercermin dalam hukum – hukum indah yang mangatur alam semesta. Pantas saja , saya mengagumi keteraturan pola pada tubuh seekor zebra, atau pola tulang daun pada vegetatif dan generatif.

Suatu saat nanti, kita berada dalam sebuah ruang untuk mencari jawaban keteraturan pola dalam alam semesta, bahkan dalam hal absurd lain. Maka jawaban yang bisa diterima adalah, “biarkan alam semesta bekerja, sesuai keinginannya,”  Setiap maju bergerak, ia membuat kejutan, sayangnya kita tidak dapat menentukan kejutan yang kita sukai. Buat saya, itu tidak masalah.  



You Might Also Like

0 komentar: