Taruhan,
Hidup adalah taruhan (mungkin) buat mereka yang percaya ada
yang kalah dan ada yang menang. Taruhan (mungkin) mencari kesenangan di atas kesedihan. Saya agak
bingung memaknai hidup adalah pertaruhan. Mungkin ada yang bisa bantu saya.
Dalam pemahaman saya bahwa setiap pertaruhan adalah bukan
pertarungan antara dua pihak yang saling memperjuangkan sesuatu. Tapi ada pihak
yang menggantungkan sesuatu tapi tiba – tiba muncul pihak yang dianggap
pecundang dan pemenang .
Jika ini sebuah pertaruhan lalu siapa yang diajak bertaruh ?
Sang pencipta semesta? Ketidakmungkinan? Saya? Kamu ? mereka? Atau siapa ?
Bahkan Einsten pun tidak percaya Tuhan melemparkan dadu.
Einsten pun tidak mau menggantungkan hidupnya dengan pertaruhan di meja judi.
Bagian mana yang dianggap pertaruhan.
Analogi permainan lebih baik sepertinya. Dalam sebuah
permainan ada sebuah peraturan yang harus dipatuhi. Sang pemain hanya boleh
memainkan sesuai dengan aturan. Tidak boleh menawar aturan. Kecuali jika ada
kesepakatan tertentu dari masing – masing.
Homo ludens begitu manusia disebut. Ia suka bermain dan
menciptakan permainan. Maka manusia menciptakan kehidupan permainan. Dari kecil
sampai dewasa ia suka bermain. Sejak kecil manusia diajarkan belajar sambil bermain. Artinya, tidak ada yang maksud ‘main – main’ jika sedang belajar. Tidak ada yang takut salah atau benar jika sedang bermain. Konotasi
ini lebih baik dari pertaruhan. Pada akhirnya,
hidup itu seperti permainan, tapi bukan juga bermain – main.
Dalam permainan juga punya persepsi, ada yang tidak
mempersoalkan siapa yang menang atau kalah. Main tanpa saling curiga dan curang
lebih baik dari pada hasil. Menang dari sebuah permainan adalah bonus dari
menjalankan dari apa yang terbaik dari sang pemain. Let's play...
0 komentar: