Ombak,

Wednesday, July 10, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Ombak mangajarkan banyak hal. Ia tiba-  tiba tersapu angin laut mendekati bibir pantai. Ombak juga mengajarkan banyak hal kenapa bergerak tak diminta lalu terombang ambing di telah lautan lepas. Kamudian sampai dipermukaan pasir mejilat kehangatannya kala siang. 

Suara gemuruh ombak bersahutan di tengah lautan lepas. Tak tahu apa yang dirasakan. Bau asin air laut sebanyak itu dapat menghilangkan resah. Ombak juga mengajarkan banyak hal. Ia tak mau dipaksa untuk kembali ke lautan lepas, tapi tetap juga kembali.

Pasir pantai di kala senja juga mengajarkan setiap bekas langkah kaki yang tersapu ombak jangan diingat kembali. Pasir pantai dan ombak dibiarkan saling beradu di kekuatan mekanik. Saling tarik menarik.

Lihatlah bekas langkah kaki yang sudah terlalu dalam terinjak pasir telah tersapu ombak. Jalan baru yang di depan lebih indah daripada sekedar senja.  Matahati berwarna kuning mungkin saja tidak nampak karena mendung. Matahari bisa saja tidak muncul tapi toh tetap saja bisa nikmati ombak. Mungkin hari tidak sempurna, tapi tidak apa - apa, lagipula siapa yang butuh kesempurnaan. 

Pantai di kala senja juga pernah mengingatkan, tertawa adalah sebuah keniscayaan. Lagi pula meratapi tidak akan membuat lebih baik.

Pasir pantai dan ombak menjelaskan  konspirasi alam dari Sang Semesta.

Kemanakah perginya bekas jejak kaki di pasir jika tidak terhempas  angin laut dan tersapu ombak. Pantai di kala senja sudah sepakat, pagi tidak akan pernah ingkar tentang ketenangan dan kesenangan.  I hope you also feel the same way.


You Might Also Like

0 komentar: