#8
Sela-sela jemari di lengkung senyum. Merekah. Membumbung tinggi. Dengan segala rasa telah lama menanti. Mata berkelindan dengan tajam. Entah siapa yang kejam. Meninggalkan bekas yang menunggu kikis. Terjebak dalam angguh. Terjebak dalam ragu.
Lagu - lagu juga memutar. Jangan berhenti, katanya. Aku ragu.
Dengan segala Nama Besar. Bersandar di lonceng gereja bergemerincing. Entah itu di tempat suci para pencari sorga atau para perempuan suci yang menjual harga diri. Sama saja.
Hei, jangan juga kamu pergi sekarang atau nanti. Mungkin saja juga sama.
Maaf aku sedang menulis. Ini bukan ringkihan atau rintihan. Bukan.
Lagu - lagu juga memutar. Jangan berhenti, katanya. Aku ragu.
Dengan segala Nama Besar. Bersandar di lonceng gereja bergemerincing. Entah itu di tempat suci para pencari sorga atau para perempuan suci yang menjual harga diri. Sama saja.
Hei, jangan juga kamu pergi sekarang atau nanti. Mungkin saja juga sama.
Maaf aku sedang menulis. Ini bukan ringkihan atau rintihan. Bukan.
0 komentar: