Mimpi 2012

Friday, December 30, 2011 Standy Christianto 0 Comments

MIMPI itu bisa membakar semangat. Sinar matahari saja tidaklah cukup untuk membakar kertas, tapi jika sinar itu dikumpulan oleh lup, maka akan bisa membakar kertas bahkan bisa membesar untuk membakar rumah. Teori ini yang dipakai oleh diri kita untuk meraih sesuatu. Saya yakini itu.

BANYAK orang yang ingini sesuatu namun tidak mendapatkannya. Apakah itu salah ? tidak juga. Setiap orang yang mendapatkan apa yang diinginkannya berasal dari mimpi. Sumber keinginan itu adalah mimpi.

TAHUN ini saya punya resolusi untuk bisa menembus juara penulisan. Entah kenapa saya berpikir tentang itu, dan memberanikan menuliskannya disini. Tapi memang kenginan lama, sejak masuk di organisasi yang bergerak di jurnalistik. Saya punya motivasi itu.

INI berawal dari kepercayaan teman – teman dengan untuk menjadikan pimpinan redaksi dua periode. Jujur saja, buat saya ini hal aneh. Saya adalah orang yang paling benci dengan menulis. Saya masih ingat, saya tidak pernah mencatat ketika sekolah dulu. Menulis adalah pekerjaan membosankan. Saya tidak punya latar belakang suka menulis.

SAYA adalah orang gila. Jika tidak bisa dibilang nekat. Alasan saya masuk ke Agrica adalah ingin merubah kebiasaan saya yang tidak suka dengan menulis. Buat sebagian orang memilih adalah sebuah pilihan untuk memilih untuk apa yang disenanginya. Tapi saya tidak.

SAYA benar – benar ingin belajar berubah dengan kebiasaan lama. Saya ingin menyukai menulis. Dan saya lakukan itu untuk terjun dengan hal yang tidak saya sukai. Akhirnya, saya belajar  bertahap, entah apa yang ada dipikiran teman – teman saat itu. Saya sekarang merasa punya tanggung jawab moral untuk menghasilkan dari apa yang telah saya pilih.

YANG kedua, saya ingin sekali ”go abroad”, mungkin ini gila. Tapi tidak apa – apa. Saya memang orang gila. Gila dengan mimpi saya. lagipula saya tidak peduli dengan pendapat ini dari orang lain. Saya akan mencobanya, sebelum saya lulus, saya ingin merasakan bagaimana belahan dunia luar sana.

MIMPI akan bisa membawa semangatmu entah kemana. Dalam teori semesta mendukung, jika kamu punya keinginan yang kuat, maka semesta akan mendukung. Entah bagaimana caranya, ada saja hal yang membuat kejutan. Hidup ini penuh kejutan. Tuhan itu Maha Surprise. Apa yang kamu inginkan pasti   akan terlaksana, itu kata semua tokoh dunia yang pernah saya baca bukunya.

SAYA tidak takut untuk bermimpi. Saya juga tidak malu menuliskan disini.  Ini sudah menjadi kebiasaan untuk menuliskan mimpi setiap tahun. Jangan pernah takut bermimpi.. lakukan hal gila dalam hidupmu ..

0 komentar:

Refleksi Tutup Tahun

Friday, December 30, 2011 Standy Christianto 0 Comments

TEPAT malam ini akan menutup tahun. Rasanya, tidak ingin terlalu cepat untuk menutup tahun. Saya belum benar –benar sepenuhnya siap. Bagi sebagian orang, menyambut tahun baru adalah hal lumrah, sebagian yang lain mengatakan hal yang dinanti, dan saya adalah bagian yang tidak keduanya.

SAYA memilih merekfleksikan tahun kemarin, mencari apa aja yang sudah saya lakukan, dan belum lakukan. Tahun ini adalah tahun yang paling menusuk. Saya rasa ini tahun yang paling gila dalam hidup saya. Saya merasakan di tahun ini saya lari begitu kencang. Entah apa yang dikejar, saya sering tidak fokus, dengan keadaan  sekeliling. Saya mungkin terlalu serius menanggapi tahun ini.

HAL yang paling menusuk adalah kehilangan laptop berserta tas saya. Ini hal yang paling melecehkan buat saya. Gara –gara itu saya hampir kehilangan kepercayaan diri, ketakutan dengan sesuatu. Saya rasa ini aneh, saya yang begitu percaya diri, namun gara – gara laptop saya merasa ada bagian diri saya yang hilang. Saya benar- benar malu saat itu.

TAPI gara – gara itu juga saya bisa bikin tulisan yang masuk ke koran nasional. Ini hal yang aneh, kejutan. Saya memang punya mimpi untuk bisa tembus ke koran nasional. Ini resolusi saya di tahun 2011. Dan ini adalah kejutannya. Saya enggak tahu kenapa saya ingin membuat tulisan. Tiba – tiba saja saya kepikiran untuk  protes di surat kabar.

ADA dua hal lagi yang menjadi mimpi saya di tahun ini. Seperti yang sudah saya tulis di blog ini. Buat sebagaian orang, IPK 3 itu hal wajar, tapi buat saya tidak. Buat saya yang asik dengan dunia saya sendiri, dunia yang saya senangi. Tidaklah mudah.

UNTUK saya yang menggangap teori kuliah yang tidak begitu penting dari pada belajar di dunia sebenarnya, sehingga mengurangi ketertarikan saya dengan teori kelas. Memang tidak mudah. Apalagi saya  mencari jalan untuk tidak menyontek. Mendapatkan IPK 3 tanpa menyontek memang sulit. Saya yang sudah terbiasa menyontek untuk memilih memutar haluan. Dan kenyataannya,  memilih melawan arus kenginan sendiri itu sulit.  

SAYA tidak tahu apakah mimpi ini tercapai, beberapa hari lagi saya ikuti ujian. Saya akan berusaha sekuatnya untuk mencapai hasil maksimal. Ini kesempatan terakhir untuk mendongkrak nilai. Saya harus bisa.  

SAYA punya ide gila di tahun ini, entah mengapa saya berpikir untuk mendapatkan nilai toefl 500. Hal yang seperti ini mungkin mudah. Tapi buat saya, sekali lagi ini tidak mudah. saya ingin mencoba tes mungkin di tahun ini. Kita lihat saja nanti.
SAYA menuliskan ini sembari mendengarkan lagu akustik, seperti biasanya di setengah volume. Mendengarkan ini setelah baru saja terjaga dari tidur. Malam ini adalah malam terakhir di tahun di 2011. Saya ingin membuat mimpi gila di tahun 2012. Tunggu saja nanti.. .

0 komentar:

Resolusi 2011

Saturday, December 24, 2011 Standy Christianto 0 Comments

ini resolusi 2011, yang saya buat di akhir 2010, ada tiga hal yang menjadi resolusi di tahun ini (2011). 
Saya posting disini, karena saya akan bikin tulisan tentang resolusi di tahun 2012. Sebagai perbandingan saja, sebenarnyaa. Karena nanti saya juga akan menuliskan resolusi apa saja yang tidak tercapai dan yang telah tercapai... 
just about me !! cekidot !!


Mengakhiri sesuatu ternyata lebih sulit. Apalagi jika berharap yang indah untuk bagian akhir. Jujur saja, saya takut mengakhiri tahun ini. Dari semua tahun –tahun yang dilewati. Rasanya tahun ini menjadi yang paling parah. Saya nilai parah berdasarkan sesuatu yang tercapai.

Setiap tahun, tepatnya diawal tahun, selalu menuliskan apa yang bisa saya harapkan, mimpi yang akan dicapai adalah target ditahun yang akan datang. Setiap tahun. Paling tidak, beberapa tahun yang lalu sering mengikrarkan apa yang menjadi mimpi. Saya percaya mimpi dan harapan adalah bahan bakar kehidupan. Keduanya akan menjadi kekuatan dalam menjalani hidup.

Saya kira semua orang berhak dan layak untuk bermimpi dan berharap. Semuanya gratis, tidak bayar. Mengutip salah satu tokoh yang bukunya sering saya baca, “bermimpi itu gratis”. Justru jika tidak bermimpi akan membayar dengan mahal. Maksudnya, mahal disini adalah penyesalan. Karena banyak tokoh-tokoh dunia yang mencapai titik suksesnya berawal dari mimpi yang kecil dan sederhana. Meminjam isltilah dari Walt Disney, “jika anda bisa memimpikannya anda pasti bisa melakukannya,”.

Tidak cukup dengan itu? Saya juga pernah mendengar dari orang Indonesia yang sekarang menjadi diva di negeri orang, Prancis. Anggun dalam sebuah acara di Kick Andy, mengatakan,” jika kamu punya mimpi cepat bangun, lakukan dan jangan tidur lagi,”

Berangkat dari motivasi itu, saya selalu bermimpi setiap tahun dan menuliskannya, mulai dari mimpi untuk keluarga, pribadi, sekolah (waktu itu masih sekolah), dan lainnya. Biasanya akan saya tulis lalu saya simpan sebagai pembangkit semangat, manakala saya lemah.

Entah mengapa, di tahun ini yang berawal dari mimpi awal tahun lalu banyak yang tidak tercapai diantara list mimpi yang tercapai. mungkin karena serakah bermimpi. Tapi saya tidak ingin terkurung di tahun esok. Baru beberapa hari yang lalu saya menesehati seorang teman agar fokus terhadap masa depan. Jangan hidup di masa lalu. Langkah hari ini adalah persiapan di masa depan. Masalah yang ada, bukan berarti tidak memberi ruangan pada rasa peduli dengan keadaan sekarang.

Saya ingin menjadi sesuatu yang baru di tahun esok, jika ingin sesuatu yang baru tentu harus ada perubahan. Tidak mungkin menginginkan hasil yang berbeda dengan cara yang sama. Jika saya ingin bermimpi agar tulisan saya lebih menarik, dan bisa tembus di Koran nasional tentu harus mengeksplorasi kemampuan menulis saya. Jika ingin pandai berbahasa asing, khususnya bahasa inggris yang memiliki nilai TOEFL minimal 500, tentu harus rajin membaca dan belajar bahasa inggris. Jika ingin mendapatkan IPK lebih dari 3 tentu harus banyak belajar.

Mimpi saya yang terlalu muluk itu, optimis dapat dicapai. Namun, kerapkali keadaan memaksa untuk tunduk terhadapnya. Misalnya, karena tanggung jawab saya harus meninggalkan waktu untuk membaca bacaan bahasa inggris. Tentu ini sangat menggangu. Diantara mimpi dan tangggung jawab selalu tidak bisa serasi.

Memcari pola yang tepat memang tidaklah mudah. Tekanan di dunia nyata lebih kuat, artinya mimpi yang tadi bisa saja luntur Karena tekanan di dunia sebenarnya menjadi beban. Ingin mengerjakan tugas dan tanggung jawab. Dilematis, keadaan memaksa untuk bergerak, namun hati ini berkata diam. Keadaan memaksa untuk bicara, namun hati ingin membaca mencari ide.

Mimpi adalah bahan bakar kehidupan, berada bersamanya akan membuat semakin kenyang berlari. Berada bersamanya akan lebih fokus untuk mencapai target di akhir tahun. Tentu semuanya itu, perlu pengorbanan. Tidak ada ada yang mudah. Perasaan takut tidak tercapai pasti menghantui...

* yang diBOLD adalah resolusi saya :D

0 komentar:

Orang Gila

Thursday, December 15, 2011 Standy Christianto 0 Comments

RAMBUTNYA gimbal tidak terurus. Tatap matanya kosong. Bercelana pendek tidak berbaju. Mukanya cemong penuh kotoran. Badannya dekil. Ia duduk tepat di depan pintu gerbang, menutup jalan masuk.

SAYA mengerutkan dahi. Aneh.

SAYA baru pulang dalam keadaan capek, setelah pulang dari kampus, dari jauh saya melihat dengan heran, pria itu berjongkok di depan rumah. Orang itu memang asing. Dan saya rasa juga memang bukan orang waras.  Saat itu malam tepat di tengah, hampir berganti hari. Karena baru saja saya pulang dari kampus, berkutat dengan berita.

SAYA yakin ia memang orang gila. Saya tidak berani masuk ke rumah, akhirnya juga saya memilih menunggu.  Lagi pula jalanan sepi. Tidak ada orang. Saya tidak mau ambil resiko, tiba – tiba orang itu berontak, dan teriak karena saya usir. Lalu, tetangga terbangun dari tidur.

AKHIRNYA saya memilih pergi, untuk menunggunya di angkringan, sambil menikmati mendoan.

SAYA pikir jadi orang gila itu enak. Pikirannya terbang bebas, tidak ada beban. Ia tidak peduli dengan apapun yang terjadi, tidak peduli juga dengan orang lain di sekitar. Ia orang yang bebas. Orang gila punya kebebasan lebih dari orang waras.

ORANG gila bisa menikmati hidupnya tanpa peduli dengan orang lain. Orang waras kalah dengan orang gila. Yang gila punya kebebasan, tapi yang waras terperangkap dengan pikirannya. Pikiran yang waras sering kali memutar hidupnya, merasa sudah di depan, namun sebenarnya masih jalan di tempat.

ORANG waras sering kali berpikir jauh dari yang seharusnya. Terlalu berperasaan baik untuk memikirkan pendapat orang lain, padahal pendapat itu juga belum tentu benar. Yang waras terlalu banyak mendengarkan orang lain, dari pada berdiam diri untuk mengikuti kata hatinya yang bebas.

ORANG gila itu punya hal – hal “waras” yang tidak dimiliki oleh yang merasa dirinya waras. Ia mampu jalan tanpa arah, mengikuti arah hatinya, ia punya pilihan dan tidak ada siapapun yang mampu menahannya. Ia hidup seperti angin, kemana angin berhembus, ia tetap hidup bebas.


SAYA terdiam. Malam ini saya belajar. Bagaimana hidup bebas, tanpa memikirkan beban. Imajinasinya terbang bebas, dan tidak terperangkap dengan penglihatan sekitar. Saya terdiam. Memilih pulang ke rumah.

DAN ternyata ia sudah tidak ada, mungkin ia sudah pergi mengikuti arah angin...



0 komentar:

Timpang

Friday, December 09, 2011 Standy Christianto 1 Comments


SETIAP hari saya lewati jalan itu, tepat di persimpangan antara empat jalan. Setiap kali berhenti di lampu merah, tidak pernah lepas pandangan saya terhadap bangunan yang terdiri dari banyak kaca itu. Tidak hanya saya sebenarnya yang terperangah dengan bangunan yang kelak akan menjadi hotel bintang empat itu. Hampir setiap orang yang saya perhatikan, pandangannya juga tak lepas dari sana.

SUATU saat nanti, bangunan itu akan menandingi langit. Menjulang tinggi dengan gagah. Saya senang melihat bangunan tinggi. Bukan karena saya sering melihat seperti itu di jalanan ibu kota, tapi saya memang orangnya suka sekali melihat sesuatu yang gagah.  Gedung itu menantang langit dan angin, bayangkan perlu berapa kali hitungan untuk membuat proyek seberani itu ? tidak semua orang yang bisa melakukan itu.

ENTAH berapa lantai yang dibangun, rasanya dari jarak ratusan meter bila dipandang pun akan kelihatan wujudnya. Kebanggaan ini juga yang menjadi kebanggaan pemerintah daerah. Mungkin ini dianggap sebuah prestasi, bila investasi yang besar seperti itu akan meningkatkan gengsi.

SETIAP kali saya melintas gedung itu, juga terselip kata miris. Saya mencoba menebak – nebak apa yang terjadi kelak, bila hotel itu telah selesai. Apa yang akan terjadi setelah hotel itu berdiri ? banyak mobil – mobil mewah keluar masuk hotel, melintas dengan gagah. 

BANGUNAN gagah itu akan berdiri dengan angkuh, rumah  - rumah kecil di sekitarnya akan tampak sangat kecil, belum lagi hotel itu  berhadapan dengan rumah dinas militer,  ada yang tahu berapa besar rumah dinas militer, ? di sebelah selatan ada rumah kosong, terus ke selatan lagi juga tidak ada yang bisa menandinginya. Tidak ada yang bisa menandingi gagahnya hotel itu kelak, sebelah utara juga demikian, sebelah barat apalagi.

RASANYA hotel itu kelak bukan bagian kota ini. Dan bukan juga kebanggan kota ini,  lebih pada gengsi daerah dengan bangunan yang gagah dan berdiri dengan jumlah lantai yang banyak. Saya sudah besar di kota pinggiran ibu kota, sudah tentu saya sering melihat bangunan besar, saya senang dengan itu. Bukan berarti saya bangga dengan itu.

BANGUNAN itu kelak akan kokoh berdiri angkuh, rasanya ia tidak peduli dengan ketimpangan di sekitarnya. Ibarat bom, radius kiloan meter akan merubah kultur sosial masyarakat di sekitarnya.

TAPI percuma juga mencaci – caci. Mau tidak mau saya harus pulang melewati jalan itu lagi, bangunan itu juga masih tampak sama aja,  menantang langit,  dan bangunan sekitarnya seperti memelas langit  ....

1 komentar:

Natal

Thursday, December 08, 2011 Standy Christianto 0 Comments

hari natal adalah hari dimana kita kangen rumah,
walaupun kita sedang berada di rumah
- Carol Nelson -


Hari ini tepat di bulan desember.  Ini kali ketiga saya  merasakan suasana natal jauh dari rumah.  Sebelumnya, saya merasakan natal biasa saja. Layaknya, orang yang rindu akan keramaian dan hingar bingar hari raya.

Natal pun tetap sama, tidak berubah, jatuh di hari yang sama. Yang membuatnya berbeda adalah posisi saya.

Tiga tahun berada jauh dari rumah.  Artinya, sudah cukup lama saya bertaruh dengan apa yang telah ditinggalkan. Suasananya, hangatnya, dan ramainya. Natal ini mengingatkan saya tentang impian. Hanya saya dan Tuhan yang tahu.  Dan beberapa minggu lagi, tepat tiga tahun yang lalu.

Tiga tahun itu memang tidak terasa. Rasanya, saya masih berada di rumah, dan hari  - hari menjelang natal ini mulai senang jalan – jalan, dari mall ke mall, melihat pohon natal berhiaskan pernak pernik natal. Atau mungkin juga, suasana natal di rumah, dengan kesibukan  di gereja.

Sekarang, saya tidak merasakan itu mulai tiga tahun lalu. Siapa pun setuju bahwa ini sebuah konsekwensi yang harus diterima oleh orang yang mau mengejar impiannya. Saya dan teman – teman lain tentu juga merasakannnya.

Natal dan segudang ceritanya akan membuat saya terus merindukannnya.

Karena semua yang aku miliki sekarang tidak bisa menggantikan setiap rasa, seperti bersama hangatnya keluarga untuk merayakan hangat dan damainya Natal di rumah…

0 komentar: