#Savesoedirman = gerakan hedonisme ?!?

Tuesday, November 13, 2012 Standy Christianto 1 Comments


Ide menulis judul ini muncul dari sebuah ajakan. Rencananya, saya ingin mengajak lebih banyak orang untuk ikut flashmob di alun – alun. Jika ada yang tidak tahu, Nama flash mob sendiri sebenarnya berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu flash yang berarti sekejap atau kilat dan mob yang berarti kerumunan. Makanya, setiap gerakan flash mob pasti melibatkan banyak orang dan hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat.  Ini menantang, karena flashmob untuk save soedirman ini lahir karena ide spontanitas. Persiapan dengan tempo sesingkat-singkatnya.

Saya antusias karena saya pikir ide ini cerdas, sedang tren, dan dilakukan di ruang publik, yaitu alun – alun. Sekaligus bisa memberikan informasi ke masyarakat luas tentang gerakan Savesoedirman. Maka dari itu, saya antusias untuk ajak banyak orang. Tak disangka, judul ini muncul dari jawaban seorang teman.

Saya bertanya dengan penasaran, di bagian mana save soedirman dianggap “hedon” ? kok bisa ?

Rupanya, teman saya melihat konser musik savesoedirman yang dipernah dilakukan di Farmasi, Pertanian, dan Perternakan. Ia menilai bahwa mengadakan konser musik adalah kegiatan hura-  hura. Acara yang kedombrangan itu tidak menunjukan bahwa savesoedirman sedang memperjuangkan akses orang miskin bisa kuliah.

1 komentar:

Organisasi, Interaksi, dan Orasi*

Sunday, November 11, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Manusia dilahirkan untuk berinteraksi. Kita kenal dengan istilah mahluk sosial. Tidak bisa disangkal, hari ini anda duduk, juga merupakan proses interaksi.  Mungkin sesekali anda mengobrol dengan teman sebelah lalu abai dengan tulisan ini. Atau juga hanya diam sambil membaca tulisan ini. Semua itu adalah proses interaksi.

Dalam proses kehidupan, anda akan bertemu dengan banyak orang, apalagi sebagai mahasiswa, tentu berbeda dengan orang yang berseragam putih abu – abu.  Mahasiswa akan dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Mungkin ada yang kenal istilah ini “kalau anda ingin tahu bedanya orang yang terpelajar dan kurang ajar, lihat bagaimana ia berbicara”. Sekali lagi, anda sedang dalam proses interaksi.

Kita beruntung dapat berkomunikasi dengan berbicara dan mengungkapkan pikiran. Ini adalah karunia, hanya manusia yang mampu berkomunikasi secara jelas tentang apa saja yang ingin disampaikan pada orang lain. Itu yang membuat manusia menjadi ciptaan yang memiliki kelebihan dibanding ciptaan lain. Kambing misalnya bisa mengembik dan harimau mengaung. Namun tetap mereka makhluk hidup yang tidak bisa membangun peradabannya seperti hidupnya manusia.

0 komentar:

Surat untuk Sang Jenderal

Sunday, October 21, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Kepada  Yth.
Panglima Besar Jenderal Soedirman
Di
Tempat


Dengan Hormat,

Mohon maaf,  Jenderal. Mungkin saya terlalu lancang untuk mengirimkan surat kepada Jenderal. Maksud saya menuliskan ini tanpa maksud apa- apa. Tidak ingin juga menggangu waktu istirahat Jenderal. Saya memberanikan diri untuk menuliskan surat kepada jenderal, karena saya resah dengan monumen hidup Jenderal, kampus Universitas Jenderal Soedirman.

Jenderal, saya sudah semester akhir.  Saya bangga kuliah di kampus yang ada nama “jenderal”nya. Saya jauh – jauh dari kota besar, Karena kampus di kota besar cuma milik orang yang berduit, saya datang ke kota kecil ini ingin merasakan kuliah yang lebih murah dan mendapatkan pendidikan yang sama layaknya. Tapi mengapa kampus Jenderal biayanya sama saja dengan kuliah di kota besar ? Apakah Jenderal malu menerima calon mahasiswa yang miskin ?

0 komentar:

Catatan Menulis Berita *

Sunday, October 21, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Anda pernah jatuh cinta ? Kalau anda belum pernah jatuh cinta. Saya sarankan tidak usah membaca tulisan ini sampai habis. Karena kita tidak bisa mulai materi  ini, tidak seperti orang jatuh cinta. Sulit, jika anda masih melihat pekerjaan ini ribet, dan membosankan. 

Namun anda cukup beruntung, seorang yang tercatat dalam sejarah adalah mereka yang pemikirannya terekam dalam sebuah tulisan. Anda kenal Socrates ? seorang filsuf yang mengubah peradaban dunia. Padahal ia lahir jauh sebelum abad masehi.  Namun pemikirannya masih digunakan sampai hari ini. Mengapa ? karena pemikirannya ditulis oleh muridnya,  Plato. 

Anda kenal Soe Hok Gie ? Mungkin anda tidak pernah dengar namanya. Percayakah, berkat  tulisannya terjadi perubahan sejarah Indonesia. Ia adalah mahasiswa yang sering menuliskan buah pikirannya di media massa. Gara – gara dia, kekuasaan soekarno runtuh. 

Lagi, Anda kenal Napoleon Hill ? Mungkin baru kali ini kamu pernah dengar namanya. Ia adalah seorang Raja Prancis yang terkenal strategi perangnya. Ia pernah berujar, “Pena wartawan lebih tajam daripada sebilah pedang, karena itu saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung boyonet, “

0 komentar:

Ku cinta Kau Lebih dari kemarin - The Abdul And Coffee Company

Tuesday, September 18, 2012 Standy Christianto 0 Comments


0 komentar:

Memenangkan Cinta*

Sunday, September 02, 2012 Standy Christianto 0 Comments


* Tulisan ini tidak sengaja saya temukan, saya pikir tulisannya bagus dan inspiratif, tidak ada salahnya untuk saya abadikan di blog saya ... 

Ibu Teresa dari Kalkuta adalah sosok yang dikagumi, sosok yang disanjung di berbagai belahan dunia dan kalangan. Ia seorang pribadi ”pencinta cinta”. Sepanjang hidupnya, ia berusaha memenangkan cinta.

Demikian pula Mahatma Gandhi. Ia seorang pejuang cinta. Dalam perjuangan melawan kekerasan politik, ia pun berusaha memenangkan cinta. Suri teladan mereka telah menginspirasi banyak kalangan untuk juga hidup berdasarkan cinta.

Baik Ibu Teresa maupun Mahatma Gandhi adalah pribadi yang sungguh yakin bahwa daya cinta itu bisa mengatasi segala kepekatan hidup. Mereka pun sungguh yakin bahwa dunia ini sebenarnya adalah milik cinta. Karena itu, mereka terus mengajarkan dan memperagakan dalam hidup mereka bahwa cinta adalah inti terdalam dari hidup manusia.

0 komentar:

Gubernur yang Paling Nge-Twit

Friday, August 17, 2012 Standy Christianto 0 Comments



Kelas menengah dan media sosial sedang naik daun. Mereka menarik perhatian di Indonesia, khususnya pada Pilkada DKI kali ini. Siapa mereka ? apa yang mereka perbuat ? apa pengaruhnya bagi perubahan Jakarta?

Mereka kaum yang secara ekonomi  tidak bisa dibilang kaya, juga tidak miskin. Berada di kelas antara kelas atas dan bawah secara kuantitatif ekonomi. Kita  sering menjumpainya di lini massa berkicau tentang apa pun, rentan terhadap hal – hal yang tidak sesuai menurutnya. Namun lemah dalam memberikan gerakan sosial. Spesialisasinya, berkicau di lini massa ribuan kali namun enggan bergerak untuk memobilisasi massa. Kelebihannya, mereka  menguasai ruang publik di teknologi dan media sosial. Mereka merupakan orang-orang yang berpendidikan dan sudah terbiasa untuk mempertahankan argumennya. Mereka juga sangat mandiri dalam mencari informasi dan data (politicawave.com).


ini bukti bahwa media sosial berpengaruh terhadap pilkada


0 komentar:

Memanusiakan Jakarta

Thursday, August 16, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Kota akan melindas siapapun yang ada di depannya. Ungkapan Ibu Kota lebih kejam dari ibu tiri  sudah biasa kita dengar. Bahkan juga sering kita rasakan. Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta dengan segala isinya akan berusaha menjadi kota angkuh diantara kota lain di Indonesia. Buktinya, diantara APBD yang berlimpah, masih banyak penduduk jakarta yang  tinggal di rumah – rumah kardus dan kolong jembatan tanpa penghidupan yang layak.

Jakarta sendiri telah penuh oleh orang luar Jakarta yang melihat kemilau enaknya mengadu nasib di kota besar. Pertanyaannya, apa yang didambakan warga Jakarta   (warga asli maupun pendatang)  ketika tinggal di ibu kota. Rumah mewah ? Gaji Tinggi ? persamaan identitas dan SARA ?  saya pikir salah jika calon gubernur menawarkan itu, karena masyarakat Jakarta lebih rasional (Tempo.co)

Ibu Kota selalu menjadi tujuan utama warga negara dimana pun berada. Belum menjelajahi Indonesia jika belum ke Ibu kota. Bagi pencari kerja, Jakarta ibarat gula yang disemuti, karena apapun bisa jadi uang. Kondisi ini membuat Jakarta semakin  angkuh.  Ada lelucan khas betawi, “senggol, bacok !” ini ungkapan yang menandakan bahwa Jakarta bukan kota yang ramah. 

Kota yang aman dan nyaman adalah kota yang memiliki rasa empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain dari sudut pandang orang lain. Dengan kata lain empati adalah kemampuan mengambil alih posisi orang lain dalam satu konteks tertentu. Inilah yang dibutuhkan warga jakarta dalam menemukan angkuhnya Jakarta. Diantara kemacetan Jalanan Ibu kota, kita sudah mulai kehilangan rasa empati. Saling menyalib dan menyerobot tanpa mematuhi peraturan. Lihat Jakarta saat jam – jam sibuk, disanalah keadaan Jakarta sebenarnya tanpa rasa empati. Kemacetan merupakan salah satu isu krusial yang menjadi persoalan laten kandidat DKI1 siapapun yang terpilih nanti, seperti yang dikutip politicawave

Jakarta tanpa empati saat - saat macet

0 komentar:

Gondrong

Sunday, August 12, 2012 Standy Christianto 2 Comments


 - Stan, kamu aktivis yaa ..
+  Maksudnya  ?
- Kok gak gondrong seh..

Gubrak.  Pertanyaan yang aneh. Saya tidak menanyakan lebih jauh apa maksud dari pertanyaan itu. Anggap itu becandaan saja.  Becanda yang aneh. Apa yang dia maksud soal aktivis. Apa karena saya paling bawel di forum Fesbuk, sering berkeliaran di sekre,  ngeyel kalau di kelas, kuliah suka – suka, atau apa.

Yang lebih aneh lagi : apa korelasi antara mahasiswa berambut gondrong dan aktivis ? saya pikir  rambut gondrong itu menunjukan urakan, apa mungkin maksudnya kalau aktivis itu urakan.  Jadi harus gondrong untuk menunjukan eksistensinya.

Tapi ada benarnya juga loh. Sering juga melihat teman – teman yang  berkeliaran di lorong sekre rambutnya gondrong. Tapi kita percaya keaktifan organisasi tidak ditunjukan dari rambut. Sebaliknya, rambut tidak bisa menunjukan dia seorang aktivis. Buktinya, “mahasiswa BOYBAND” rambutnya gondrong – gondrong tapi saya tidak pernah lihat mereka di forum – forum diskusi.

Lalu pertanyaannya kenapa saya tidak gondrong ? karena saya tidak betah berambut panjang alias gondrong. Dulu saya masih ingat, kalau sekolah tidak boleh berambut panjang tapi malah sengaja tidak mau dicukur. Ikut – ikutan bandel, kejar- kejaran sama guru. Haha.

2 komentar:

Aktivis Bodoh

Sunday, July 22, 2012 Standy Christianto 3 Comments


SENGAJA diawali dengan kata bodoh. Entah ini terlalu kasar atau tidak. Ini memang sengaja dibuat untuk menyinggung. Istilah yang sering dipakai bagi orang yang menghabiskan lebih dari separuh kuliahnya untuk organisasi. 

TEORI kuliah mengurung kita dalam empat tembok ruang kelas. Pertarungan di  ruang ujian menjadi penentu siapa yang menang. Nilai akhir di kertas ujian menjadi tujuan utama. IPK menjadi harga mati. Laporan menjadi keramat.

SAYA sendiri tidak anti dengan kuliah. Bukan juga mendewakan nasakom (nasib satu koma). Tugas kita kuliah. Benar. Saya setuju.

SAYA juga tidak sedang membodohi aktivis. Saya juga tidak medewakan kutu buku, atau kutu laporan. Saya hanya mengangkat realita kehidupan kampus dari dua sisi. Alih – alih mau objektif, maaf bila condong ke satu sisi.

SAYA tidak mau disebut mahasiswa yang mengabaikan kuliah. Atau orang seperti saya – menghabiskan waktu untuk organisasi – pasti tidak mau disamakan dengan saya.

3 komentar:

Kosong

Friday, July 20, 2012 Standy Christianto 0 Comments



Berada dalam ruangan kosong. Mencari jalan keluar. Yang ada hanya tembok, benar – benar kosong. Mata juga tak pernah berhenti memandang sekeliling. Semua tampak aneh. Lorong di kelilingi dengan pilar putih tinggi. Tidak ada yang menarik.

Saya diam. Terdiam lalu merenung.

Ada apa ini?

Saya berjalan lagi Perlahan – lahan. Selangkah demi selangkah. Saya bingung. Ada Jalan tapi tidak tahu arah. Saya ingin keluar dari ruang kosong ini.

Saya mencari pintu. Pintu yang lain. Bukan yang itu.

Saya berjalan lagi. Kali ini lebih cepat, buru – buru. Saya mulai takut. Ada apa ini?

Saya sendirian. Tidak ada yang menemani. Berada dalam ruang kosong. Mencari seorang temen. Kenapa begini ?

Kali ini lebih kencang. Jalan agak cepat, kadang juga berlari kecil. Dimana ada pintu yang lain?

Saya tidak bisa melawan. Tidak bisa keluar. Dipermainkan. Siapa dibalik itu ?

Keadaan memaksa untuk bertahan. Mencari jalan walau buntu.




0 komentar:

Dicari : Presiden Sakti Mandraguna

Thursday, July 12, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Indonesia, dari ujung Sabang sampai Merauke.  Luas wilayahnya sebagian besar air, alias laut. Daratannya terbentang luas. Belasan ribu pulau dipisahkan air. Setiap pulau punya beragam suku, ras, adat, dan kepercayaan. Penduduknya terpadat nomor empat di dunia. Negara kepulauan terbesar di dunia. Ibarat sebuah pecahan kaca yang terberai, perlu presiden Sakti Madraguna alias maha berpengetahuan untuk menyatukan berbagai keragaman itu untuk menjadi satu : INDONESIA.

Sebagian yang merindukan kemerdekaan terenyuh, sudah merdeka 67 tahun namun tak benar – benar merdeka. Para petinggi negeri bangga rayakan  satu abad kebangkitan nasional, tapi banyak yang bilang belum ada yang bisa dibanggakan. Indonesia berkali – kali ganti presiden hanya bisa mengantarkan ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia. Lalu kita bertanya, apakah rakyat hanya untuk diantarkan sampai pintu gerbang ? Tidak masuk  ke tempat yang katanya merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

0 komentar:

Mengapa Mereka Manfaatkan yang Tidak Tahu ?

Friday, June 22, 2012 Standy Christianto 0 Comments




Entah apa alasan DLM menggunakan angkatan 2010 dan 2011 menjadi pelaksana Pemira. Seluruh  komposisi dalam KPR, BANWASRA, dan PPR adalah mahasiswa angkatan muda. Sejarah mencatat pemira yang baru pernah dilaksanakan beberapa kali ini tidak pernah berjalan mulus. Agak aneh jika Pemira BEM U yang sarat benturan kepentingan politis ini malah diurusi oleh angkatan yang sama sekali  belum pernah merasakannya.
Angkatan muda mungkin tidak tahu, pemira BEM U yang kali ini ditolak mentah – mentah oleh mahasiswa bukanlah yang pertama. Ajang perhelatan untuk mencari presiden BEM universitas ini, tidak pernah diterima dengan mulus. Dua tahun lalu, juga terjadi konflik besar. Pemira tahun 2009 dianggap cacat secara sistem. Satu pasangan calon menyatakan mundur di tengah jalan,  karena menganggap KPR hanya berorientasi hasil. Calon nomor urut dua menemukan kejanggalan dalam Pemira, terjadi pengelembungan suara diberbagai TPS.
Pemira tahun lalu 2010 juga demikian. Pemira diboikot. Di fakultas pertanian juga terjadi pemboikotan Pemira. Alasannya, MUSMA menyampingkan laporan pertanggungjawaban presiden. Hal ini disambut pemboikotan pemira di berbagai fakultas.  Pun kemudian, pemira ditunda pelaksanaannya.
Alasan penolakan sangat beralasan. BEM U ibarat “anak haram”. Kelahirannya tidak melalui mekanisme seharusnya. Wajar jika mahasiswa menggugat kelahirannya. Sebagai lembaga tingkat universitas, tidak melalui aspirasi fakultas  dibawahnya yang lebih dulu lahir. Alih – alih membentuk lembaga aspirasi yang demokratis malahan kelahirannya tidak melewati jalur demokrasi. Alasan itu tidak bisa dibantah. Juga saat debat capres Rabu lalu (21/3).
Dalam sebuah sistem, BEM U berhasil berdiri dengan angkuh. BEM fakultas yang lebih dulu lahir, sekarang tidak mendapatkan posisi tawar di rektorat. Karena alasan BEM yang pegang urusan tingkat universitas. Ironisnya, UKM tingkat universitas yang seharusnya merasa memiliki BEM U,  tidak merasa mendapatkan posisi tawar BEM U di rektorat. Di sekretariat PKM, BEM dan UKM berdiri sejajar. Semua kegiatan yang berlangsung di tingkat universitas dilakukan UKM sendiri, baik advokasi maupun fungsi memfasilitasi.
Apa peran BEM U selama ini yang hanya mampu membentuk laskar – laskaran dan event organizer, dapat dikatakan perlu dipertahankan? banyak fakta mengungkapkan kemandulan gerakan mahasiswa karena sistemnya, bukan sekedar kinerja presiden. Pemira akan sia – sia jika tetap dilakukan.

0 komentar:

Puisi

Friday, June 22, 2012 Standy Christianto 0 Comments



Puisi yang ditulis oleh Russell Kelfer, diambil dari buku Purpose Driven Life (Rick Warren).

Anda adalah Anda karena suatu alasan
Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks
Anda adalah rancangan yang unik yang berharga dan sempurna
Disebut lelaki atau perempuan khusus milik Tuhan

Anda bertampang seperti Anda karena suatu alasan
Tuhan kita tidak membuat kesalahan
Dia merajut anda menjadi satu dalam kandungan
Anda benar – benar apa yang ingin Dia ciptakan

Orang tua yang Anda miliki adalah orang tua yang dipilih,
Dan ia tidak peduli bagaimana perasaan Anda
Mereka dirancang dengan pertimbangan  rencana Tuhan
Dan mereka memikul materai Tuhan

Tidak, trauma yang Anda hadapi tidaklah mudah
Dan Tuhan menangis karena trauma itu begitu menyakiti Anda,
Tetapi itu diizinkan untuk membentuk hati Anda
Supaya Anda bertumbuh menjadi serupa denganNya

Anda adalah Anda karena suatu alasan,
Anda telah dibentuk dengan tongkat Tuhan
Anda adalah Anda, kekasih
Karena ada Tuhan!


0 komentar:

Tersesat

Friday, June 22, 2012 Standy Christianto 0 Comments



SAYA benar – benar bingung. Hampir saja tersesat. 

KAMPUNG halaman saya yang membuat saya tersesat. Semua tampak beda. Jalanan tampak asing. Gedung tampak angkuh. Tanda dan marka jalan tidak lagi seperti dulu. 

JAMAN akan melindas apa pun yang tidak mampu  bertahan. Yang baru akan datang, kemudian yang  lama akan tertinggal. 

HAMPIR 4 tahun lalu, merasakan betapa ramahnya kota ini. Hari ini, ternyata  benar, apa yang dikatakan orang. Kota ini tidak begitu yang dibayangkan. Kacamata ini telah berubah. 

0 komentar:

Resensi

Thursday, June 07, 2012 Standy Christianto 0 Comments




SAYA menyediakan tempat untuk sesuatu yang saya baca, lihat, dan dengar.  Ruang resensi akan menjadi kacatama subjektivitas atas apa yang telah saya baca, lihat dan dengar.  Bisa buku yang telah saya baca. Bisa saja film yang telah saya tonton. Atau musik yang telah saya dengar. 

TINTA buram akan lebih berarti, daripada ingatan yang paling kuat sekalipun. Atas dasar inilah, saya menyediakan rubrik “resensi” di blog ini. Setelah “argumentasi, realitas, dan motivasi”. Sengaja dan bukan tanpa arti. Karena saya mencoba konsisten dengan alasan keberadaan blog ini. Yaitu, tempat sampah atas pemikiran saya yang berserakan. 

JIKA argumentasi sebuah opini. Realitas adalah rekaman atas sekitar. Motivasi adalah semangat untuk bangkit. Maka, resensi adalah pelengkap. 

0 komentar:

Dunia ...

Friday, June 01, 2012 Standy Christianto 2 Comments

DUNIA tak sebatas pandanganmu. Ia tidak mudah ditebak. Di luar sana begitu besar dan luas. Jangan menilai dengan kacamatamu. Teruslah belajar, belajar  dan belajarlah....

JIKA hanya memakai pandanganmu, dunia tidak dapat terukur. Maka baca, baca dan bacalah...

DUNIA tidak mudah untuk diarungi dengan mimpimu. Dunia tidak bisa digapai hanya dengan mimpi. Dunia tidak semudah bermimpi. Ia harus ditaklukan dengan tindakan. Maka gerak, gerak, dan bergeraklah...

IA tidak bisa ditaklukan dengan arogansi. Ketidakmustahilan lahir dari kerendahan. Dengar, dengar dan dengarlah ...

2 komentar:

Obrolan Malam

Friday, May 18, 2012 Standy Christianto 0 Comments



Bikin media itu ibarat orang boker, susah keluarnya, kalau udah keluar rasanya lega”

KATA – kata itu memecah keheningan malam di sekre. Sebelumnya sekre benar – benar hening. Cuma suara printer yang masih hidup. Maklum, waktu sudah berada tepat di tengah malam. Saat yang lainnya sudah tidur, tapi saya dan mas can masih terjaga.
DEADLINE benar – benar memaksa  tanpa ampun. Saya dan mas can sedang berduet. Saya mengedit tulisan masuk. Mas can meng-layout @gromedia.  Kerjaan saya : memperhatikan kata ,demi kata, jangan sampai ada makna tulisan yang tidak bermakna.  
MUNGKIN mas can sudah lupa.. hehehe. Tapi Obrolan malam itu masih saya ingat sampai sekarang.
BEKERJA membuat media seribu kali lebih sulit daripada membuat acara. Membuat buletin sekelas fakultas itu lebih sulit dari pada membuat acara sekelas seminar nasional. Mengkordinasi 20 orang reporter Agrica untuk mencari berita, mengarahkan bagaimana tulisan mereka tersampaikan dengan jelas kepada pembaca bukan pekerjaan mudah.

0 komentar:

Memahami BELANDA dari TOILET

Sunday, May 13, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Mahatma Gandhi pernah berujar  “alam bisa menyediakan seluruh kehidupan manusia, tapi tidak untuk keserakahannya”. Bumi semakin tua, manusia makin bertambah, dan sumber daya energi terkuras habis – habisan. Lalu pertanyaannya, Bagaimana manusia melangsungkan kehidupannya ?

Proses berpikir  kreatif  adalah mengubah sesuatu yang sebelah mata menjadi bermakna. Siapa sangka, suatu hari nanti, kehidupan manusia akan bergantung pada hal yang tidak pernah kita bayangkan yaitu : AIR KENCING !

Akhir – akhir ini, kita sedang berkutat dengan bahan bakar yang kian melambung tinggi. Beberapa waktu lalu, Gas air mata dan lemparan batu bersahutan di depan Gedung DPR RI. Ribuan demonstran mahasiswa dan buruh tumpah ke jalan, menentang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di tengah keriuhan itu, Di Universitas Teknologi Delft, Belanda dan lembaga penelitian DHV telah mengembangkan teknologi pemrosesan urin sebagai  energi terbarukan pengganti BBM. Ya, itu air kencing ! Dialah Johan Molenbroek dari TU Delft sebagai perancang industrial[1] .

0 komentar:

Inspirasi BELANDA Bagi Dunia

Thursday, May 10, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Saya mengagumi perpustakaan di kampus. Ada yang berbeda. Setiap benda yang menempati sudut ruangan tidak tersisa untuk hal tidak berguna. Saat masuk pintu utama, kita sedang berada ruang sempit. Anehnya, kok tidak terasa sumpek ?

SAYA berhasil mewawancarai orang dibalik itu. Dialah Prof. Ir. Loekas Soesanto. M.P., Ph.D. Pengalaman bergelut di pers kampus tidaklah sulit untuk bertemu beliau. Pertanyaan utama saya, darimana ide memanfaatkan ruang sempit secara maksimal. 

PROF Lukas menjawab, itu lahir waktu kuliah di WAGENINGEN UNIVERSITY, saat menempuh gelar Doctor of  Philosophy (Ph.D) tentang mikrobiologi. Dari sana beliau belajar proses berpikir orang Belanda  menghadapi keterbatasan.

ADA dua hal. Pertama Prof. Lukas tidak merelakan sudut-sudut ruangan ada yang tersisa. Maka memanfaatkan panjang, tinggi, dan lebar ruangan untuk sebuah tujuan. Alhasil, kita melihat buku – buku tersusun memanfaatkan tinggi plafon. Untuk mengambil buku yang letaknya paling atas, harus mengunakan tangga. Kedua, membuat ruangan agar  mahasiswa yang bertambah setiap tahun dapat membaca buku berkualitas dengan nyaman walaupun sempit. Belanda yang telah menginspirasinya.

Perpus yang sempit, memanfaatkan tinggi ruang

0 komentar:

Selamat Hari Buruh

Tuesday, May 01, 2012 Standy Christianto 0 Comments


SAYA jadi ingat jaman sekolah. Sadar atau tidak, bagian kehidupan para buruh secara tidak langsung, berpengaruh terhadap ritme kami, anak sekolahan.

DI tempat saya, setiap anak sekolah pasti tahu, kapan jam kerja para buruh. Saat mereka pergi ke pabrik, istrirahat kerja, dan pulang ke rumah

SETIAP pagi, tepat shift pertama bagi para buruh, mereka berjejalan di jalanan untuk sampai ke tempat kerja. Yang lainnya, berebutan dengan mencari angkutan umum. Bagi anak sekolah yang pintar dan tidak ingin telat tentu tidak mau ikut berjejalan juga. Biasanya, anak sekolah akan pergi lebih pagi.

KALAU siang juga sama. Jika bersamaan dengan jam pulang sekolah, bagi yang tidak pandai mengukur jam istirahat para buruh maka sudah pasti terjebak macet.

0 komentar:

Resep Menulis Berita*

Friday, April 27, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Oleh : Standy Christianto**

“ sejarah dibangun oleh orang yang bisa baca tulis”

INI bukan soal makanan. Tapi soal bagaimana seseorang mampu merekam kejadian, lalu menyajikan dalam bentuk tulisan. Bagi yang belum pernah melakukan, tentu sulit. Yang tersulit adalah memulai, kemudian penyajian. 

SELAIN tulisan ini begitu singkat, rasanya tidak bisa tiba – tiba, menjadikan seorang langsung mahir menulis berita. Maka lebih baik menyebutnya resep. Karena hanya berisi langkah praktis membuat berita.

ADA beragam definisi berita. Kita tidak perlu membahas panjang lebar. Yang perlu diketahui, kriteria yang layak untuk diberitakan. Ada pepatah “if dog bite man, it’not news. But man bite dog. It’s real news”. Sebagian bisa dijelaskan dari yang kalian tangkap dari pepatah itu,. Namun sebagian lagi tidak. 

0 komentar:

Cherry Belle

Sunday, April 22, 2012 Standy Christianto 2 Comments

CHERRY belle telah mengubah kebiasaan anak kecil. Paling tidak itu yang bisa saya simpulkan dari apa yang saya lihat malam ini. Sembari membaca materi ujian, saya melihat tingkah laku tiga sepupu perempuan saya. Fansnya girl band bukan hanya para lelaki yang suka dengan paras cantik. Girl band juga telah menjadi idaman anak kecil.

JANGAN salah sangka dulu. Ini tidak buruk. Ini lebih baik dari pada mereka dipaksa nonton sinetron yang memaksa. Sinetron yang sukanya maksa – maksa pemainnya berlaku tidak realitis. Tontonan yang sukanya maksa – maksa remaja berlaku jadi ibu – ibu.

2 komentar:

Fokus !

Wednesday, April 04, 2012 Standy Christianto 0 Comments

SEPERTI  sedang memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi, tanpa sadar keindahan sekeliling terlewatkan.  Ambisimu akan membawa terus memacu sepeda motor tanpa ampun.  Kejar – mengejar dengan waktu, mengambil sesuka hati apa yang kamu mau.


SAYA suka sekali seperti itu. Merasa paling bisa, sudah tahu satu, sudah tahu dua, tiga, lalu empat. Saya memang begitu. Ambisi menguasai dunia telah membawa saya melaju dengan kecepatan tinggi.


KADANG terlalu angkuh mengatakan dunia begitu kecil. Semua hal bisa dinikmati. Satu hal sudah nikmati, kemudian muncul hal baru yang tampaknya menarik. Saya berpaling ke hal baru itu. Hal baru sudah bosan, kemudian menemplok hal yang baru lainnya.


0 komentar:

Mengapa Mereka Manfaatkan yang Tidak Tahu ?

Monday, March 26, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Entah apa alasan DLM menggunakan angkatan 2010 dan 2011 menjadi pelaksana Pemira. Seluruh  komposisi dalam KPR, BANWASRA, dan PPR adalah mahasiswa angkatan muda. Sejarah mencatat pemira yang baru pernah dilaksanakan beberapa kali ini tidak pernah berjalan mulus. Agak aneh jika Pemira BEM U yang sarat benturan kepentingan politis ini malah diurusi oleh angkatan yang sama sekali  belum pernah merasakannya.



Angkatan muda mungkin tidak tahu, pemira BEM U yang kali ini ditolak mentah – mentah oleh mahasiswa bukanlah yang pertama. Ajang perhelatan untuk mencari presiden BEM universitas ini, tidak pernah diterima dengan mulus. Dua tahun lalu, juga terjadi konflik besar. Pemira tahun 2009 dianggap cacat secara sistem. Satu pasangan calon menyatakan mundur di tengah jalan,  karena menganggap KPR hanya berorientasi hasil. Calon nomor urut dua menemukan kejanggalan dalam Pemira, terjadi pengelembungan suara diberbagai TPS.
Pemira tahun lalu 2010 juga demikian. Pemira diboikot. Di fakultas pertanian juga terjadi pemboikotan Pemira. Alasannya, MUSMA menyampingkan laporan pertanggungjawaban presiden. Hal ini disambut pemboikotan pemira di berbagai fakultas.  Pun kemudian, pemira ditunda pelaksanaannya.

0 komentar:

Terakhir

Friday, March 23, 2012 Standy Christianto 2 Comments

INI terakhir. Itu yang yang saya yakini, bahwa langkah terakhir adalah yang terpenting. Ribuan langkah telah terlewati, dari langkah pertama, kemudian setengah jalan lalu langkah terakhir.

SAYA mencari jalan, dengan segala kemampuan, bagaimana mengakhiri ini dengan baik. Saya juga mencari angka tertinggi.

KARENA hanya itu yang direkam oleh orang. Mereka tidak mau tahu. Dalam kompetisi, nomor dua tidak pernah diingat. Hanya nomor satu yang mendapatkan tempat. Begitulah kira – kira.

NILAI terakhir juga yang mudah direkam, katanya itu sebuah tolak ukur. Hal yang paling ironis adalah ketika orang sudah melupakan langkah sebelumnya. Padahal langkah – langkah selanjutnya juga tidak kalah baik, meski yang terakhir terpeleset.

ITULAH tuntutan kondisi jaman yang serba instan. Tanpa melewati sebuah proses. Kita menginginkan yang cepat. Langkah yang paling baik adalah bagaimana saya dapat menguasai dunia yang semakin liar ini dengan cara yang paling mudah dan instan. Saya sedang diperhadapkan dengan dunia yang membutuhkan kecepatan dan angka akhir.

MAKA dari itu, seminar dan penjualan tentang bak jamur di musim hujan. Motivator dan buku – buku mengajarkan tentang hal yang serba cepat laku keras. Kaya raya bisa menjadi hanya 5 menit. Lulus di perguruan favorit hanya satu bulan. Pengangguran mampu menjadi pengusaha hanya dalam waktu satu menit.

SAYA sedang diperhadapkan dengan keadaan yang semakin cepat. Dan memaksa saya untuk lebih suka yang cepat. Hanya nilai akhir yang menjadi tolak ukur bukan yang lain. Itulah sebabnya, saya seringkali merasa dan kadang juga merasa orang juga begitu.

2 komentar:

Kursi Lipat

Wednesday, February 29, 2012 Standy Christianto 0 Comments

Kereta ekonomi tidak lagi seperti dulu. Saya pun tidak lagi membawa kursi lipat , yang biasa saya hamparkan di lantai kereta. Saya juga tidak bisa merasakan angin semilir di pintu kereta. Kereta sekarang sudah berubah drastis.

Saya kaget, tiket ekonomi  ada cap bertuliskan  “ dilarang merokok”. Saya yakin orang yang biasa naik ekonomi, pasti juga sama, merasa surprise karena PT. KAI telah melarang orang merokok.

Walaupun  lokomotif tidak lagi berasap. Tapi penumpang ekonomi sudah indentik dengan merokok. Dan PT. KAI melarang itu. Jujur saja,  waktu pertama kali berpikir tentang ini. Saya berkata dalam hati, “mana mungkin,”. Tanda tidak yakin.

Tidak hanya di tiket, ternyata  tulisan “dilarang merokok” juga ada di dinding gerbong. Dari ujung ke ujung. Luar biasanya, sepanjang perjalanan Purwokerto – Jakarta,  saya memang tidak lihat orang merokok di kursi penumpang. Tapi penjual rokok masih tetap ada. Artinya, penumpangnya “nurut” untuk tidak merokok.

Kembali ke kursi lipat. Kursi lipat yang saya maksud adalah koran bekas. Ya, tiap kali yang pertama saya persiapkan ketika naik ekonomi adalah tempat duduk pribadi itu. Maklum, sulit mendapatkan tiket  bernomor, kalau sudah naik ekonomi.

Tapi, sekarang kereta sudah berubah. Tiket ekonomi harus pesan, tidak dijual hari pemberangkatan. Sekarang, naik ekonomi sudah selayaknya kelas bisnis atau eksekutif.

Ada yang berbeda memang. Rasanya, PT. KAI ingin mengubah citra kereta ekonomi, dulu yang berasap, terkesan berdesakan, kotor, semerawut, ingin diubah sedemikian rupa.  Termasuk, mengeluarkan kereta ekonomi ber-AC, namanya bogowonto. Ini pertama kali ekonomi ber-AC.  

Kereta ekonomi, seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, adalah tempat interaksi sosial dari berbagai kalangan, dan moda transportasi umum yang paling merakyat. Tapi tampaknya, PT. KAI ingin menyingkirkan itu.


Kereta ekonomi merupakan moda transportasi yang bersubsidi pemerintah. Kereta ekonomi sering merugi, karena kesemerawutan itu, banyak yang naik tanpa membayar, atau bisa juga membayar tidak resmi, yaitu bayar di atas kereta, biasanya bayar pada oknum petugas bagian restorasi (tempat makan).

Kalau dipikir – pikir, PT.KAI melakukan perubahan untuk kereta itu baik, dan harus dilakukan. Tanpa disadari, penertiban kereta ekonomi tidak serta merta agar kereta terlihat lebih rapi.  

Coba lihat dari sisi lain, pemerintah perlahan ingin mencabut subsidi untuk kereta. Pertama kali, bogowonto diluncurkan seharga 60 ribu, hal yang wajar, tapi sekarang kereta bisnis (purwojaya) saja kalah mahalnya.

Adalagi, kereta logawa juga naik, perlahan tapi pasti. Lama – kelamaan, kereta tujuan Jakarta juga pasti naik. Alasanya bisa ditebak, karena kereta telah berubah. Padahal, kereta tidak mengunakan bahan bakar premium, yang digadang – gadang bakal naik. Kereta memakai solar.

Perlahan tapi pasti, kereta akan dicabut subsidinya. Kereta ekonomi ber-AC hanya retorika, karena harganya sama saja dengan kereta kelas atas.  Label EKONOMI, cuma mengalihkan pandangan agar terkesan murah, padahal subsidi negara telah dikurangi. 

Ekonomi yang tidak ber-AC pun kini tidak seramah dulu. Harganya perlahan akan naik. Tinggal tunggu waktu. Sistem pemesanan, bahsa lain dari "cari saja alat transportasi lain". 

Saya tidak bisa bayangkan jika kenaikan BBM juga nanti berpengaruh terhadap alat transportasi darat lain, termasuk BUS. Naik apa nanti saya ? kalau semua mahal. 

Saya masih menyimpan kursi lipat di dalam tas. Tersimpan karena tidak terpakai. Kereta memang sudah berubah, tidak seramai dulu. Tidak merakyat seperti dulu. Lama – kelaman, kereta akan menjadi kendaraan mewah.

Sambil melihat alam yang gelap diluar, saya berpikir,
Kini, ia memecah malam dengan angkuh. Ia masih berjalan di atas rel, tapi takut tergilas zaman. Kelak zaman yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang bersekat.


0 komentar:

KTP

Monday, January 30, 2012 Standy Christianto 0 Comments

KALI ini saya berada di balai desa. Sengaja, berada disana untuk  melihat  aktivitas rutin. Balai desa itu ibarat  gedung putih kalau lingkup lebih luas.  Semua aktivitas rutin berawal dari sini. Saya duduk, sesekali melihat, sekali bertanya, sesekali nyengir.

ADA saja yang datang untuk berbagai keperluan. Yang paling sering orang yang mau bikin KTP. Saya ingat beberapa kali saya harus bolak balik bikin KTP, karena seringkali lenyap. Dan saya sekarang duduk manis memperhatikan orang yang bikin KTP.

DATANGLAH seorang bapak. Bapak itu tampak setengah baya. Dengan langkah gontai, tapi pasti. Bapak itu mulai masuk ke ruang balai. Pas di depan saya, ia duduk.

SAYA yang sudah beberapa menit duduk, asik melihatnya. Di tengah keasikan, saya mendengar nada tinggi bapak, sesekali dengan kata – kata ngeyel. Tampaknya si bapak ingin KTP-nya ditukar dengan KTP elektronik, alias E-KTP.

JAMAN sekarang E-KTP memang jadi tren. Saya ingat, pernah membaca hal itu, di tahun ini paling tidak akan menjadi transisi KTP konvesional ke E-KTP. Dan bapak itu rasanya, tidak ingin ketinggalan jaman dengan KTP konvesional.

ENTAH bapak ini, sengaja karena sudah kenal, jadi tidak membawa persyaratan RT/RW. Sekedar info saja, kalau mau minta surat apa pun ke balai desa, semua harus melewati birokrasi mulai dari RT terus ke RW, kemudian ke balai desa. Namun, bapak ini enggan. Dan perdebatan pun terjadi. 

BAPAK ini merasa ribetnya setengah mati. Hanya untuk sebuah pengakuaan dari kartu kecil ini perlu persyaratan seabrek. Dan bapak itu ngeyel bahwa itu tidak penting. Serunya, bapak itu tampaknya sangat antusias dengan E-KTP.

SAYA masuk duduk diam mendengarkan. Tapi, bibir saya sudah tidak tahan untuk ikut ngomong. Setidaknya untuk membantu si mbak pembuat KTP yang kelihatannya sudah terpojok dengan kata – kata si bapak yang ngeyel itu.

AKHIRNYA, saya ikutan ngomong. Tanpa skenario, saya menjelaskan bahwa E-KTP tidak lah begitu penting, lagi pula KTP bapak belum kadaluarsa. Untuk apa bikin baru. Eh,di luar skenario, saya malah dimarahi oleh si bapak.
PENUTUPNYA, si bapak pergi tanpa hasil. Karena memang tidak memiliki prsyaratan lengkap. Dan E-KTP lum masuk ke kecamatan ini. “Baru 6 bulan kedepan,” kata si mbak pembuat KTP.

SAYA masih duduk diam, sesekali melihat, sekali bertanya, sesekali nyengir. Saya nyengir, karena KTP saya sering bolak balik bikin KTP. saya sudah tahu bagaimana ribetnya bikin KTP.  Memang hanya untuk sebuah pengenal itu butuh  birokrasi yang panjang. Tanya itu, tanya ini, butuh itu, butuh ini. ke pak RT lah, ke pak RW yang orangnya belum tentu ada.

SAYA masih nyengir. Mungkin bapak itu adalah saya yang sering bolak balik ke balai desa, karena lagi –lagi bikin KTP. lalu, saya ngeyel karena malas ngurus ke RT/RW, minta dibikinin langsung oleh balai desa. Sudah beberapa kali saya ditolak, tapi saya tetap ngeyelllll...............








0 komentar:

Tempat Sampah

Monday, January 23, 2012 Standy Christianto 0 Comments

BENDA yang paling langka di desa ini adalah TEMPAT SAMPAH. Hampir setiap sudut rumah di desa ini tidak ada tempat sampah. Tempat sampah dalam bentuk apapun tidak ada. Kalaupun ada, itu juga cuma sekedar tempat sampah non permanen, alias kantong kresek, atau kardus rombeng.

KALAU menemukan tempat sampah, yang benar - benar dikhususkan sebagai penampungan sisa hasil rumah tangga, rasanya saya belum pernah melihatnya di depan rumah. Hampir semua sampah menumpuk di samping rumah, namun yang paling sering adalah di belakang rumah.

LALU, dimana mereka biasa membuang sampah rumah tangga ? Ya, itu tadi, di belakang rumah ! semua sampah yang ada di rumah, dibuang kebelakang rumah. Dibiarkan menggunung, kemudian dieksekusi dengan cara dibakar.

Me – manage  sampah dengan cara dibakar memang tidak dianjurkan oleh ahli kesehatan lingkungan. Parahnya, tidak hanya  desa ini yang melakukan hal itu. Semua desa se-kecamatan yang saya tahu juga melakukan hal yang sama.

INI masalah bersama. Sebenarnya, keadaan ini bisa dipecahkan bersama – sama dengan aparatur kecamatan, desa, dan mahasiswa yang KKN seperti saya. Saya yakin kordinasi akan lebih mudah jika mengunakan aji mumpung KKN. Ya, paling tidak menyediakan lahan untuk penampungan sampah sementara di desa. Atau lebih idealnya menyiapkan tempat pembuangan akhir tingkat kecamatan  atau gabungan kecamatan.

SAYA pikir cara itu akan menjadi peninggalan berarti bagi seluruh warga desa , daripada sibuk dengan proker penyuluhan lingkungan sehat.  Program yang sekali jalan, lalu habis ditelan angin.

DI paragraf  terakhir ini, saya mau kasih alasan mengapa hal itu sulit terjadi. Karena saya dan mungkin yang lain, terlalu sibuk dengan proker sendiri.  Dan tolak ukur dari proker adalah NILAI. Tidak lebih dari itu.



0 komentar:

Wayang

Saturday, January 21, 2012 Standy Christianto 0 Comments

SUASANA nonton wayang mengingatkan saya dengan masa kecil. Ini serius.  Dulu, saya masih ingat, suasana seperti ini. Keadaan yang ramai seperti sekarang, berdesakan orang jualan kacang, jagung yang ditemani dengan lampu templok. Dan saya merasakannya lagi.

BUKAN karena saya sok kekotaan. Seumur hidup beru pertama kali saya lihat langsung wayang sesungguhnya dengan dalang dan bunyi-bunyian sinden. Tengah malam ini, saya merasakan atmosfer masa kecil. Ini serius.

ATMOSFER ini hampir mirip dengan dulu kecil saat  menonton layar tancap.

ARTINYA, saya pernah merasakan keadaan seperti ini. dengan riuh orang yang bergegas kumpul menyaksikan pertunjukan rakyat. Hal seperti itu dapat dirasakan malam ini. desak – desakan orang mengingatkan saya waktu kecil. Barang dagangan itu juga hampir mirip.

INI barang kali adalah sebuah ironi. Tempat dulu saya kecil tidak lagi seperti ini. Saya pikir bukan tempatnya sudah berubah. Tapi kebiasaan yang telah berubah.

SAYA sering bertanya dalam hati, seperti apa hidup yang lebih baik dan telah maju  itu? Berada di sebuah kebiasaan lama, dengan kultur dan tingkah pola lama, atau mengikuti perkembangan teknologi.

SEBENARNYA, saya juga tinggal di desa, di kartu tanda penduduk pun masih tertulis desa. Namun, atmosfernya telah berbeda. Saya dan radius beberapa kilometer sekitarnya telah berubah.

SAYA bukan lagi seorang anak kecil yang senang keramaian pertunjukan rakyat, seru melihat pedagang dengan lampu remang – remang. Sekarang, berubah menjadi anak yang terbiasa dengan hiruk pikuk kota.

WAYANG terlihat begitu lucu, keramaian dan hiruk pikuknya juga masih melintas sama. Tidak jauh berbeda dengan pertunjukan layar tancap.

DI tengah malam ini juga, wayang telah melempar saya ke belakang. Dan saya mencoba merefleksikan diri.








0 komentar:

Ngobrol

Friday, January 20, 2012 Standy Christianto 0 Comments

LUCU juga  kalau dipikir –pikir. Bapak yang pernah dulu ngobrol dengan saya di kereta adalah pembimbing KKN saya sekarang. Ya, saya rada kaget saat diperkenalkan dosen pembimbing lapangan. Saya melihatnya, sembari mengingat – ingat ciri – ciri dosen biologi  yang ngobrol dengan saya waktu itu di atas kereta ekonomi.

SAYA terbiasa dengan mengunakan kereta ekonomi pulang ke Tangerang. Disana saya bisa berinteraksi dengan siapapun. Di kereta yang kadang dianggap remeh oleh orang itu, saya terbiasa mendapatkan ilmu dari orang berbagai kelas.

SAYA salah satu dari sebagian orang yang percaya bahwa kendaraan umum tidak sekedar alat transportasi, namun juga sebagai ruang interaksi sosial berbagai kalangan. Tidak semua orang yang naik kereta ekonomi adalah orang kelas bawah. Bisa saja, orang yang kategori mampu namun sengaja naik kereta ekonomi, karena ingin merakyat, tapi yang begini sangat jarang.

YANG paling sering, adalah orang –orang yang kelas atas tapi sudah kehabisan tiket eksekutif atau bisnis, karena merasa rugi beli tiket mahal tapi tidak dapat tempat duduk, jadi pilihannya jatuh pada kereta ekonomi. Biar berdiri yang penting murah.

KALAU alasan saya, sama seperti di atas, bahwa dengan kereta ekonomi kita diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan semua kalangan. Tidak seperti di kereta ber-AC, yang masing – masing sibuk kedinginan.

HAL ini juga yang menjadi keuntungan buat saya. Saya kaget juga, bapak itu masih ingat dengan saya. padahal rentang waktu itu begitu lama. Bahkan bapak itu yang lebih dulu menanyakan ke saya, memastikan bahwa saya adalah anak yang diajak ngobrol tentang kuliah di atas kereta.

 YA, ternyata bapak itu masih ingat dengan saya. sebuah “Kebetulan” itu harganya mahal. Kalau saya pikir lucu juga dengan keisengan saya mengajak ngobrol dengan orang disekitar ternyata Ia adalah orang yang berhubungan langsung dengan saya selama sebulan ke depan.

YANG bikin kaget adalah, bagaimana bisa dengan ribuan mahasiswa dan saya bisa bertemu dengan bapak itu di mimbar yang berbeda. Dulu di kereta sekarang di KKN.

SAYA banyak belajar. Ternyata ngobrol itu ada untungnya juga, sifat sok kenal atau pengin kenal bisa menjadi sebuah kebetulan yang seru.

SAYA yakin Tuhan itu masih MAHA SURPRISE, kehidupan sebagai ceritaNYA menyajikan kejutan. Tinggal dinikmati saja... 

0 komentar: