Hidup itu ... ,

Tuesday, November 18, 2014 Standy Christianto 0 Comments

Kamu tahu apa itu hidup ?
Hidup adalah kesederhaan. Sesederhana dalam kata yang tertutup rapat. Ku tutup rapat – rapat. Ku simpan dalam ruang yang tahu hanya aku. Sesederhana hening yang kemarin, atau angin yang tak terbalas sepoinya. Sesederhana dalam sebuah tulisan yang tidak pernah kunjung selesai ku tulis.

Kamu tahu apa itu hidup ?
Pernah mendengar keramaian dan hiruk pikuk yang memekakkan telinga ? kemudian muncul pelan suara yang tersembunyi dalam sunyi, tapi mampu kamu dengarkan dengan keras. Ia timbul dari pendengaran yang dalam, yang tenang, dan yang sunyi.

Hidup soal ketenangan yang timbul dari perasaan yang muncul tiba-tiba, tanpa diminta. Pelarian yang tidak pernah habis akan berhenti pada satu titik itu. Ia seperti sungai yang  mengalirkan air dari hulu ke hilir, yang tiba-tiba sesekali terdengar dari suara gemerincik tetes air hujan pada daun yang melentik. Suaranya hanya dapat didengarkan bersama hening.

Dalam sebuah hari – hari itu, aku sedang memikirkan apakah aku menikmati hidupku sendiri. Entah dalam ruangan yang  cari sendiri, atau tidak. Tapi adakah hari-hari yang menyenangkan.

tiba-tiba aku ingat film “Life Of Pie”. Pencarian dari seorang anak di tengah lautan luas. Sungguh asyik, hidup hanya ditemani seorang 'teman' yang bisa diajak bermain. Apalagi di tangah lautan lepas. Gunakan matamu seluas pandangan jagat raya. Gunakan hidungmu mencium bau lautan biru nan luas. Gunakan tanganmu bermain air sesukamu. Lalu Berdirilah, kamu nikmati lautan dan langit dengan menghirup napas pelan-pelan, kemudian melepaskan kebosanan dalam setiap napas yang kamu keluarkan itu.

Itu tanda kehidupan. Nafas yang kita hirup adalah kesakitan, kekecewaan, sakit hati, kegagalan, menunjukan itu. Semua yang datang tidak dapat ditolak. Ia muncul tanpa diminta. Mereka akan datang satu per satu. Tapi itulah hidup.

Setiap nafas punya arti, jika kamu tidak mau tersesak dengan itu, keluarkan pelan – pelan. Kamu mampu. Kamu bisa keluarkan itu. Aku tahu semua orang mampu. Kita hanya mudah bosan dengan segala yang menyebalkan itu.

Hidup tidak pernah adil. Bukan berarti kamu tidak punya alasan untuk percaya bahwa tidak ada keadilan. Ada hal yang lebih baik dari segala hal yang adil. Ada namanya kebahagiaan. Keadilan tidak pernah habis dituntut,  tapi kebahagiaan akan terus datang. Kamu tinggal memilihnya. Kamu tinggal menentukan.

Semua yang terbaik telah disediakan. Aku sedang menikmati hariku dengan menulis ini. Nikmatilah hari-harimu sendiri. 


0 komentar:

Jakarta,

Tuesday, November 18, 2014 Standy Christianto 2 Comments

Hai apa kabar, Jakarta ?

Masihkah kamu kota seribu angkuh itu ?

Realita memang berbeda, mungkin lama kelaman akan berbeda. Dulu seperti melihat lubang sedotan dari sebuah kota besar. Dengan segala keangkuhan yang lengket melekat di badan. Dengan segala sok tahu. Mungkin kali ini aku harus binasa dengan keangkuhan.

Realita memang selalu begitu. Kadang yang tidak disukai malah datang menghampiri dengan pasti. Lalu ia menjelma dalam realitas yang harus dijalani perlahan. Seperti hujan yang melambat mau habis. Lama kelaman perlahan berhenti.  

Aku kerdil. Kecil. Dan Muram.

Realita yang terbalik akan mengikutimu sampai tersesat. Tersesat menjelma dalam duka. Mungkin juga bernyanyi suka.

Hai apa kabar, Jakarta ?

Aku rindu keangkuhanmu.



2 komentar:

Mulai lagi,

Thursday, November 06, 2014 Standy Christianto 0 Comments


Saya harus memulai lagi membuang waktu bak kotoran kuat yang tertahan di dalam perut.

Paling tidak itu yang ada dalam pikiran yang limbung di dunia yang penuh sesak,  Jalanan yang bising, udara yang pekat,  suara – suara yang kecil yang parau.

Keadaan akan membuatmu pergi ke dalam labirin yang berisi kemunafikan. Tanganmu akan tetap memegang kuat kepercayaan semu. Walaupun begitu kamu harus punya kepercayaan. Untuk apa dirimu jika ia tidak percaya denganmu.  Biarkan kemana angin akan membawamu pergi ke dunia yang munafik atau yang asik.

Angin akan memaksamu untuk mengalun sepoi.  Keringat sebulir jagung akan terhapus karena sepoinya. Kamu larut dengan karena segarnya. Mungkin sesekali angin akan membiarkanmu tertidur lelap di tengah 
padang rumput yang hijau.  Kamu jangan terlena. Kamu jangan pulas tertidur.

Bukankah suatu kali kamu pernah berkata, “mimpilah sebesarnya, lakukan yang sebisanya,”

Kamu dihantam peluru dari berbagai sisi, gempuran sinis yang menghakimi. Kamu malu terisak di tengah – tengah keramaian. Apa boleh buat, hanya itu yang dapat diperbuat. Sisakan saja yang belum dilakukan untuk dilakukan

Suatu kali kamu pernah merasakan, “kuatir tidak akan menambah sehasta saja dalam hidupmu,”

Lalu mengapa kamu beristirahat di tengah jalan. Kamu telah beristirahat terlalu lama. Kamu takut ?

Ketakutan sumber kekuatan. Kekuatan yang bermula dari pikiran yang menjelma dalam dugaan yang samar. Bayangan yang berada di luar sekat realitas. Ketakutan akan membuat berpikir dua kali lebih baik dari sebelumnya.

Akh.. mungkin kamu lebih hebat dari pikiran.

Atau memang kamu sedang mencari permainan baru. Masalah baru. Mimpi baru. Atau sesuatu lain yang baru.. 




0 komentar: