Surat untuk Sang Jenderal

Sunday, October 21, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Kepada  Yth.
Panglima Besar Jenderal Soedirman
Di
Tempat


Dengan Hormat,

Mohon maaf,  Jenderal. Mungkin saya terlalu lancang untuk mengirimkan surat kepada Jenderal. Maksud saya menuliskan ini tanpa maksud apa- apa. Tidak ingin juga menggangu waktu istirahat Jenderal. Saya memberanikan diri untuk menuliskan surat kepada jenderal, karena saya resah dengan monumen hidup Jenderal, kampus Universitas Jenderal Soedirman.

Jenderal, saya sudah semester akhir.  Saya bangga kuliah di kampus yang ada nama “jenderal”nya. Saya jauh – jauh dari kota besar, Karena kampus di kota besar cuma milik orang yang berduit, saya datang ke kota kecil ini ingin merasakan kuliah yang lebih murah dan mendapatkan pendidikan yang sama layaknya. Tapi mengapa kampus Jenderal biayanya sama saja dengan kuliah di kota besar ? Apakah Jenderal malu menerima calon mahasiswa yang miskin ?

0 komentar:

Catatan Menulis Berita *

Sunday, October 21, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Anda pernah jatuh cinta ? Kalau anda belum pernah jatuh cinta. Saya sarankan tidak usah membaca tulisan ini sampai habis. Karena kita tidak bisa mulai materi  ini, tidak seperti orang jatuh cinta. Sulit, jika anda masih melihat pekerjaan ini ribet, dan membosankan. 

Namun anda cukup beruntung, seorang yang tercatat dalam sejarah adalah mereka yang pemikirannya terekam dalam sebuah tulisan. Anda kenal Socrates ? seorang filsuf yang mengubah peradaban dunia. Padahal ia lahir jauh sebelum abad masehi.  Namun pemikirannya masih digunakan sampai hari ini. Mengapa ? karena pemikirannya ditulis oleh muridnya,  Plato. 

Anda kenal Soe Hok Gie ? Mungkin anda tidak pernah dengar namanya. Percayakah, berkat  tulisannya terjadi perubahan sejarah Indonesia. Ia adalah mahasiswa yang sering menuliskan buah pikirannya di media massa. Gara – gara dia, kekuasaan soekarno runtuh. 

Lagi, Anda kenal Napoleon Hill ? Mungkin baru kali ini kamu pernah dengar namanya. Ia adalah seorang Raja Prancis yang terkenal strategi perangnya. Ia pernah berujar, “Pena wartawan lebih tajam daripada sebilah pedang, karena itu saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung boyonet, “

0 komentar: