Gelap,

Thursday, February 27, 2014 Standy Christianto 0 Comments


Gelap, bagi aku dan mungkin sebagian orang adalah ketakutan. Sebab gelap, tidak munculkan cahaya yang memantul sehingga benda tidak dapat dilihat. Akan ada langkah kaki yang terhenti berkalikali karena tidak yakin melangkah. Tapi kalau ada keinginan, tetap saja mencoba meraba jalanan yang sudah berkalikali  dilewati.

Hidup soal perjalanan, kan?  Jadi gelap itu mencemaskan.

Aku sedang berimajinasi semu di dalam ruangan bersekat yang tidak pernah tahu masih ada orangnya atau tidak.  Aku berada dalam ruang yang gelap tanpa cahaya. Aku mengkhawatirkan jalanku sendiri, mungkin salah jalan. Hanya mengandalkan petunjuk dengan kata yang kian ambigu yang dirangkai kalimat yang juga multitafsir.

Terang dalam bentuk apapun selalu menenangkan. Sekecil apapun, baik dalam percikan api maupun titik sinar bintang yang berpendar, diantara langit berselimut gulita. Atau itu seperti lampu besar di jalan raya yang menunjukan badan jalan berupa garis putus – putus. Di dalam gelap, terang dalam bentuk apa pun juga adalah kejutan.  

Aku mencari jalanku sendiri, menggunakan insting yang tidak punya pembuktian dan pembenaran apa pun. Kemudian dalam sinar itu, ada siluet bayang hitam semakin muncul sedikit demi sedikit, aku sambut dengan langkah tegas, walau melangkah sedikit demi sedikit. Berjalan atas nama suara yang muncul dari relung hati yang samar.

Saat tiba disuatu titik. Bebb!

Tiba-tiba cahaya itu sirna. Padam. 

Panik, kehilangan jejak dalam gulita yang menakutkan itu,  

Mencari jalan,

Membuat pesan dengan gelisah,

Tapi mungkin malah disambut diam-diam dengan tertawaan. Entahlah.


0 komentar:

Pencarian,

Sunday, February 23, 2014 Standy Christianto 0 Comments

Ku duduk terdiam di bangku taman. Di bawah langit yang baru saja berwarna jingga.  Di tengah keriuhan kota yang mencari jalan keluar, selalu ada tempat kecil untuk berteduh. Keresahan yang timbul dari dalam hati manusia yang ringkih dengan dirinya, aku beristirahat sore itu.

Benar juga kata seorang teman, “mungkin kamu terlalu lelah”

aku letih dalam pencarian. tapi  tidak menyerah.

Hujatan bagi orang yang merasa dirinya kuat, kadang benar juga. “tidak selamanya, tubuh keras menguat, sesekali berilah waktu senggang”, begitu kata teman yang lain.

Aku setuju, aku mencoba duduk.

Dalam otak yang berkerja terlalu keras berpikir, kadang membuat kepala sakit. Di tengah taman sore itu. Juga di tengah anak kecil yang berkejaran. Mereka terlihat amat riang. Dimana kekesalan mereka? Anak –anak tidak merasa letih. Keasikannya menikmati sore lebih dari aku yang lakukan, pecarian yang tidak kunjung usai.

Kemudian di sudut  bayangan pohon tegak, aku melihat keindahan alam yang melebihi apapun. Degradasi warna yang memancar dan melegakan. Betapa asiknya warna sore itu dengan bayangan hitam yang menutup rumput hijau.

Mungkin semuanya benar. Tidak selamanya manusia akan kuat menahan dirinya. Ia akan menyerah dalam pelariannya. Mencari jalan sendiri lagi. Kemudian berputar arah melalui jalan baru, dengan ragu – ragu tapi pasti.



0 komentar:

Tulis,

Thursday, February 20, 2014 Standy Christianto 0 Comments

Aku masih menulismu 
mengendap-endap, 
diam-diam,
Ku tulis lewat tenang
...  
 

0 komentar: