Tuhan yang Maha Baik

Wednesday, December 09, 2015 Standy Christianto 0 Comments

Tuhan yang Maha baik, dimanakah hati yang terbuka itu, dimanakah langkah yang yakin itu? Jika pagi – pagi aku terbangun dengan mimpi buruk, hingga aku bangun dengan terburu – buru. Hati yang tertuju pada ketakutan demi ketakutan. Dimana petunjuk yang benar itu?

Tuhan yang Maha Baik, berilah terang yang terpancar di celah – celah lorong hitam ini, seringkali aku tersesat, karena labirin – labirin di lorong itu begitu ribet.  Hingga aku tersandung pada batu yang sama berkali – kali. Bolehkah aku keluar untuk meragukan petunjuk itu.

Tuhan yang Maha Baik, katanya ikutilah angin yang tersepoi, kemana pun perginya, hingga aku tahu kemana garis akhirnya, tapi dimanakah jalannya, semua gelap dan tidak ada cahaya. Apakah angin itu sedang bercanda, hingga membawaku bermain, tapi apakah aku kurang piknik, sampai aku dibawa bermain – main.

Tuhan yang Maha Baik, katanya berharaplah walau kecil, tapi harapan kecil membuat malas bergerak kemana pun, lalu untuk apa lagi punya harapan, harapan yang kecil sama saja tidak usah miliki harapan, bukan ? jangan – jangan memang harapan hanya ilusi di pagi hari, karena  mabuk semalam.

Tuhan yang Maha Baik,  mohon kasih tahu, dimana jalan keluar, sehingga tidak perlu mencari jalan sendirian, aku seringkali takut dan lemah, tidak ada kah jalan lain, atau kalau ini permainan, selesaikan saja permainan ini, lalu ulangi dari awal di tempat bermain yang  beda.

Tuhan yang Maha Baik, Kalau pagi – pagi ada orang yang meracau, masihkah didengar suaranya, padahal Ia sendiri juga ragu – ragu, apakah ada yang mendengar,

Tuhan yang Maha Baik, benar dan salah itu relatif kan, tergantung sudut pandang siapa dan dimana, hingga yang salah bisa juga benar, dan yang benar juga bisa salah, jadi jangan benarkan dan salahkan aku ya, kalau aku mulai menyalahkan kebenaran, dan membenarkan kesalahan,

Tuhan yang Maha Baik, Masakah tidak mendengar suara manusia yang daif ini, berilah sedikit saja, celah itu, sehingga aku tahu dimana cahaya di jalan keluar itu.


0 komentar: