Pergi,

Sunday, August 30, 2015 Standy Christianto 0 Comments


“Sejauh –jauhnya seseorang pergi, ia akan kembali ke rumah,” begitu kata seorang teman yang merantau dari negeri jauh. Entah angin atau apa yang ingin membuatnya pergi dari rumah. Kadang kala, tanpa alasan yang jelas, kamu juga ingin sekali pergi meninggalkan rumah. Naluri membawamu untuk menyelinap keramaian, kemudian meratapi kesendirian.

Pergilah sejauh mungkin, jika perlu carilah dunia yang ada ujungnya. Walaupun dunia yang berujung sudah dipatahkan oleh Galileo Galilei. Carilah sampai ujung. Ujung keceriaan dunia. Ketika kakimu letih berjalan, itulah ujungnya. Carilah tempat yang bisa membuatmu berteriak sekeras – kerasnya, mungkin dunia yang sumpek ini bisa terlihat lebih longgar.




0 komentar:

#14

Monday, August 24, 2015 Standy Christianto 0 Comments


Siapakah manusia lalu Engkau melihatnya dengan sungguh ?

Siapakah manusia lalu Engkau melihatnya dengan indah ?

Manusia dalam debu yang terserak di jalanan, penuh usang dan tidak dianggap. Engkau memungutnya dan membersihkannya, memperhatikan dengan seksama tanpa noda,

Sudah jauh aku meninggalkan,  terlalu lama juga tidak menghadap,

Mengapa Engkau tidak pergi meninggalkan manusia yang daif ini,

Engkau melihatnya tanpa ragu, langkahMu penuh kepastian untuk mendekap dalam pelukan erat. Dimanakah kesalahanku, Engkau menyembunyikannya dalam terang yang terpancar dalam senyuman,

Siapakah Engkau yang masih mau mendengar setiap helaan doa yang melantun dengan ragu. Bahkan Engkau mendekatkan telingamu agar bisikan terdengar,

Seberapa pentingkah masih mau melibatkan keresahanku tanpa mengingat-ingat kesalahan,

Dalam kesibukan, dari hari ke hari, melupakan dalam mimpi  yang terpimpin di kegelapan, bahkan masih mau meneranginya dalam kepastian,

Betapa baiknya, dan indahnya. Engkau melihatku bukan seperti debu yang kecil,


0 komentar: