Manusia

Sunday, June 30, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Manusia dilahirkan tanpa diinginkan dirinya sendiri. ia tidak bisa memilih waktu untuk dilahirkan. Ia bertumbuh hari demi hari. Ia menjadi pemikir lalu memilih. Berpikir menentukan pilihan dirinya sendiri dan memilih pilihan karena orang lain. Buat saya, manusia adalah yang tidak sempurna dan terus bertumbuh vertikal dan berkembang horizontal.

Bertumbuh vertikal maksudnya adalah terus berpikir mengapa manusia dilahirkan, ia mencari jawaban atas segala sesuatu. Manusia yang sadar  akan berpikir alasan penciptaannya. Mencari jawaban atas keberadaannya. Mencari jawaban atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.

Manusia yang sadar akan kehidupannnya adalah manusia yang mencari kehidupan itu sendiri.

Berkembang horizontal maksudnya adalah manusia dilahirkan tidak sendirian. Manusia sadar ada manusia lain yang lahir. Yang sama – sama juga mencari jawaban atas pertanyaannya. Saya dan manusia lainnya sama saja. Proses berkembang bisa saja menyenangkan tapi juga bisa saling menyakiti. Maka manusia punya ruang saling menjatuhkan dan saling mendukung. Manusia harus sadar bahwa tidak selamanya bertemu dengan manusia lainnya akan baik- baik saja.

Manusia adalah manusia yang bisa saja salah dan bisa saja benar. Manusia adalah manusia yang bisa saja mengakui kesalahan atau tidak. Manusia mencari agar dirinya melakukan yang terbaik. Tapi baik menurut siapa ? tapi salah menurut siapa ? maka manusia harus mengijinkan ruang evaluasi untuk dirinya sendiri. Maka manusia butuh manusia lain untuk saling mengingatkan.

Manusia bisa saja membentuk  dirinya sendiri untuk mendapatkan penghargan dari manusia lain. Manusia mencari pengakuan manusia lain.

Manusia bisa saja melakukan yang terbaik menurut dirinya, tapi tidak untuk lainnya. Tolong bantu saya jadi manusia.

Ada manusia memberikan dirinya untuk dihabisi dan kritisi untuk nilai perbuatannya oleh manusia lain agar ia tahu ada yang salah dalam dirinya. Jika ada manusia yang tidak mampu memberikan dirinya untuk dihabisi dan dikritisi mungkin manusia yang menghabisi itu yang salah.

Harus sesempurna apa manusia agar disebut sebagai manusia ?

Jika ada seonggok manusia bilang seonggok manusia lain itu lebih baik dari dirinya artinya penghinaan bagi penciptaan manusia. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Manusia dihargai manusia bukan karena perbuataannya. Manusia dihargai manusia lain bukan karena suara mayoritas manusia. Manusia dihargai bukan karena kelengkapan organ tubuhnya.

Manusia dihargai karena keberadaannnya sebagai manusia. Titik.

Bantu saya menjadi benar-benar manusia.

0 komentar:

Friday, June 28, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Aku memilih untuk hidup. 
Kalau aku memilih mati,  tidak meresahkan, bukan karena orang lain, untuk diri sendiri,
Maka hidup harus berarti bagi semua mahluk.

0 komentar:

Friday, June 28, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Mencari definisi dari pertanyaan, 
dimana abjad aturan,
mencari-cari pembenaran, 
tak terasa waktu saling berkejaran, 
apa kejujuran dan arti kehadiran ?
bagiku, siapa yang mampu menulis untuk ketidakberhinggaan ?


0 komentar:

Perempuan Pencipta Narasi*

Friday, June 28, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Tulisan ini dibuat setelah mendengar diskusi salihara terkait perempuan dan perjuangannya. Perempuan sebagai perempuan. Perempuan bukan sebagai pria. Kalau pria bisa indentik dengan  berani dan kokoh. Bagaimana dengan perempuan ? Diskusi ini membahas perempuan yang sadar dengan jati dirinya sebagai perempuan. Dan saya setuju. 

Saya selalu terkesima dengan perempuan yang ndablek.  Perempuan yang berani menerobos batas melawan arus  karena tidak mau dikerdilkan dengan konstruksi budaya dan agama. Tidak mau menyerah dengan tafsir agama apalagi budaya.  Saya setuju. 

Diskusi ini tentang perempuan melawan dengan tulisan.  Sastra berkelamin perempuan bicara tentang perjuangan feminisme. Saya pikir, perempuan harus begitu. Apalagi jika perempuan tidak  melawan dengan bertopeng maskulinitas. Statemant yang paling saya ingat, “jika saya memakai stocking, apakah saya bukan nasionalis dan tidak boleh berjuang untuk itu,”.  Jika perempuan suka membaca roman, memang kenapa? Apakah perjuangan indentik dengan selera bacaan?

"Perempuan dan pria sama, tidak ada bedanya, selain struktur biologisnya," begitu kata seorang perempuan suatu malam. Jika  kamu yang membaca tulisan ini adalah seorang perempuan. Jika kamu adalah perempuan, dan berjuang untuk apapun, termasuk untuk kesetaraan dengan pria.  Jika kamu adalah perempuan, ingin melawan penindasan oleh pria. Jika kamu adalah perempuan dan ingin menunjukan bahwa kamu tidak bisa diremehkan oleh pria. Saya seorang pria. Pria yang mengagumi perempuan seperti kamu. 

* disini linknya --> perempuan pencipta narasi 


0 komentar:

LPJ

Tuesday, June 25, 2013 Standy Christianto 1 Comments

Ini adalah LPJ Divisi penerbitan LPM AGRICA di kepengurusan saya. Saya kuatir file ini hilang dari laptop saya. Lagipula agar  bisa terkenang di blog saya ini. 

Sila lihat disini :)

1 komentar:

Sunday, June 23, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Rasio dan intuisi beradu. Rasio bisa menganalisa. Intuisi siapa bisa menerka?

0 komentar:

Saturday, June 22, 2013 Standy Christianto 0 Comments

"aku berdoa bukan untuk menang, tapi agar tidak menangis waktu aku kalah"  
(anonim) 


... Seringkali kita berjuang untuk menang dan bangga mengalahkan,
Seringkali kita marah karena kalah,
Rasanya menang dari permainan bukan tujuan akhir, menjalani  tanpa saling curiga dan curang itu lebih baik,
Menang itu bonus dari cara menjalani,
Begitulah menghargai hidup,
dan menghadapi kepergian ...

0 komentar:

Bukan Pertanyaan

Friday, June 21, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Adakalanya pertanyaan tidak bisa dijawab dengan kata,
Saya sadar bahwa setiap orang berhak bertanya kepada siapapun, termasuk ke saya,
Saya berkali-kali memberikan jawaban, berusaha meyakinkan,
Kadangkalanya pula, saya sok tahu dengan beberapa,
...
Tidak semua pertanyaan, bisa dijawab dengan "tenang saja",
Tapi, ada  Bapak Tua, yang cerita kepada saya tentang hidupnya yang hina, 
Dia berkata, "Masa lalu tidak pantas untuk dipikirkan, nak"
Setiap orang berhak punya hari depan yang lebih baik,
Tapi saya tidak percaya,
Saya tidak pernah percaya jawaban alfabetis, 
lagi pula salah siapa, kalau saya dilahirkan sangat skeptis,
...
Bapak itu hanya memberikan jawaban sekali, 
Selebihnya, saya  melihat dengan mata kepala sendiri,
menjadi manusia yang benar - benar baru,
saya "dipaksa"  untuk mencerna dan merasakan, 
...
Tindakan adalah konsistensi dari kata - kata, begitu yang saya tahu. 
Saya pikir, kata - kata hanya cukup menenangkan,
kelak, setiap orang bisa menjawab keyakinannya sendiri,
Asalkan dia mengijinkan ruang pembuktian,
...



0 komentar:

Materialis

Tuesday, June 18, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Ada yang bilang semua di dunia ini berbentuk, benda yang terlihat. Sesuatu yang pasti ada dan bisa bersentuhan dengan inderawi.  Mungkin kepuasan indera mengalahkan segalanya, karena semua yang berbentuk dan jelas tergambar adalah sebuah kepastian.  Saya melihat benda kayu persegi yang berkaki empat  maksud saya meja, tapi tidak semua meja berbentuk persegi dan berkayu.  Kepastian itu meja karena saya lihat itu meja.

Semua yang berbentuk memang menunjukan kepastian. Semua ilmuwan mencari kepastian. Semua orang membutuhkan kepastian yang terlihat dan terkecap inderawi.

Mungkin orang yang mencari yang terlihat dan terkecap bisa menenangkan dan menyenangkan.  Tidak sadar juga, banyak jalan mencari yang terlihat itu. Saya pikir puncak gunung yang terlihat dari bawah sini, sehingga orang – orang mencari jalan untuk pergi kesana. Setelah bertemu dengan puncak, tentu menyenangkan. Orang-orang mencari kepuasan inderawi.

Saya juga sadar ada hal yang bergerak tidak bersentuhan dengan inderawi.  Yang ini sulit didefinisikan. Penuh ketidakpastian. Saya juga tidak bisa menuliskan ini. Bagaimana menggambarkan hal yang tidak tertangkap indera. Bagaimana menggambarkan Tuhan misalnya, atau menggambarkan perasaaan – perasaan. Kebahagiaan misalnya. Bukankah itu tidak terlihat. Bagaimana saya tahu ada bahagia? Bagaimana saya tahu ada sedih ? bagaimana saya tahu ada marah?

Saya pikir, untuk itulah saya berbentuk. Saya adalah benda. Materialis. Ada dan berbentuk. Saya mencari jalan menuju yang tidak kelihatan agar kelihatan. Saya pikir tidak ada yang bisa menjelaskan dan mendefinisikan ada tidaknya Tuhan dengan menunjukan Tuhan di depan hidung. Tidak ada yang bisa juga menunjukan benda yang bernama bahagia, lalu bawa bahagia di depan saya. Sesuatu yang tidak kelihatan dan tidak materialis itu sulit ditunjukan. Tapi yang bisa dilakukan adalah mencari jalan menuju kesana. Saya mencari jalan untuk yang tidak kelihatan.  Saya mencari jalan menuju kebahagiaan. Saya mencari jalan menuju Tuhan. Saya mencari jalan dari ketidakpastian.

Saya berpikir untuk itulah saya hidup. Materialis bagi manusia adalah kepuasan. Bagi saya, non materialis untuk dicari. Justru ada ketidakpastian agar ada kepastian. Sebelum orang kenal meja, ada orang yang mencari meja dan membuatnya. Begitu juga yang lain, semua dimulai dari berpikir dan berperasaan yang tidak bisa tersentuh inderawi.

Kemudian ...

Saya harus sadar keterbatasan. Bisa saja jalannya tidak pernah dibayangkan. Hitungan manusia terbatas.  Menemukan jalan yang tidak disangka. Lalu bilang ini tersesat. Manusia mencari jalan menuju Tuhan. Kalau jalannya saja tidak ada berarti Tuhan memang tidak ada. Masalahnya, jalannya sudah ada.

Begitu juga dengan non materialis lain, semuanya adalah pencarian jalan. Tersesat atau tidak, hanya kita yang tahu setelah di ujung nanti. Jawaban dari sebuah jalan adalah proses bertanya. Garis finish seorang pelari adalah jawaban dari garis start. Akhir dari sebuah jalan adalah pertanyaan dari semua orang. Itu adalah keberhasilan manusia mencari jawaban, bukan membuat jawabannya sendiri. Maka, saya berjalan mencari ketidakpastian itu ...


0 komentar:

Monday, June 17, 2013 Standy Christianto 0 Comments

cara berpikirku bertemu cara berpikirmu menghasilkan cara berpikir kita. ( anonim)

0 komentar:

#5

Monday, June 17, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Ketenangan saat mulai kaki menapak di pasir,
Coba dengarkan angin pelan berdesir,
Juga  galaknya gemuruh ombak air,
Rasakan halus butir demi butir meraba telapak,
Relakan beban  tersapu ombak
...
Ah, it's feel  like home,
Tenang ikuti ritme,
Setenang dengarkan lagu setengah volume.

0 komentar:

Sunday, June 16, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Jangan tahan kata-kata berkata melalui tulisan. Biarkan mengalir sampai hilir.

0 komentar:

Saturday, June 15, 2013 Standy Christianto 0 Comments


"Berpikir diri sendiri pesimis itu bukan pesimis lagi, tapi hopeless.Tapi orang hopeless itu orang yang lagi cari harapan. Orang yang hidup cari harapan, itu orang yang cukup optimis dan percaya diri untuk terus hidup"

0 komentar:

Friday, June 14, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Saya bukan orang kiri, bukan juga kanan.Saya di tengah. Disini, di hati nurani. 

0 komentar:

Friday, June 14, 2013 Standy Christianto 0 Comments

“Aku ingin memastikan pagi selalu ada.  Tidak meminta untuk lusa. Cukup pagi ini saja,”

0 komentar:

Pagi

Friday, June 14, 2013 Standy Christianto 0 Comments


Kamu tahu bagaimana cara membuat seribu pagi. .? Kalau pun tahu.. aku juga tidak ingin membuat pagi lebih banyak.

Jika pagi ini saja tidak bisa membuat tenang untuk apa ada seribu. Jika seribu pagi tidak bisa membuat lebih terang. Bukankah, lebih baik lusa tidak perlu ada.

Pagi sehari mendefinisikan lebih dari yang kamu tahu. Jangan serakahi pada seratus atau seribu pagi. Pagi demi pagi lewati saja. Untuk apa ada seribu pagi, jika pagi ini dibikin  mendung.

Semakin berencana untuk seribu pagi, semakin kuatir untuk menikmati.

Tahukah, bahwa ada beribu alasan untuk tidak menikmati hari ini. Juga ada bermacam argumentasi untuk menciptakan gagasan besar seribu tahun. Ada segala macam keinginan yang mau dilalui.
Tapi.. jarang ada yang tahu, semua di dunia ini diawali cara menikmati pagi ini.

Bukankah ribuan langkah kaki mulai dari satu langkah, sama dengan seribu hari dimulai dari pagi ini. Tidak seorang pun berkuasa untuk menentukan besok masih ada pagi.
Tapi jika  pagi datang, tiap orang bisa  memilih bagaimana  menghadapinya : bersyukur.





0 komentar:

Setengah Volume

Tuesday, June 11, 2013 Standy Christianto 0 Comments



It is so simple and not maudlin...

0 komentar:

Tuesday, June 11, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Mengeraskan volume, akan membuat pengeras pecah. Lebih baik dengarkan musik, dengan setengah volume

0 komentar:

Tuesday, June 11, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Keabadian, tidak pernah abadi tanpa diuji ...

0 komentar:

Friday, June 07, 2013 Standy Christianto 0 Comments

"Saya menuliskan ini, untuk memastikan besok masih ada pagi. Selamat pagi :)"

0 komentar:

BATU

Sunday, June 02, 2013 Standy Christianto 0 Comments

Sekeras batu. Membatu. Kuat.

Rasanya sekuat batu. Bongkahan tegap di sudut dinding, kuat menempel tembok. 
Oke. 
Padat sangat berisi. Apalagi diisi semen menguat seperti beton.
Diam tegap. Tak bergerak. Tak berkata. Tak menjelaskan apapun. 
Oke.

Juga penampakan bongkahan. Kuat tak bergerak, apapun tak goyah.

Bertanya saja.

Coba resapi. Apa saja tadi.  Bagaimana tadi. Ada yang bisa dijelaskan dari kerasnya batu. Tidak ada. Coba tanyakan saja. Mana yang dilihat. Air yang bergoyang sampai meluap. Atau air yang melegakan
Oke.

Asyik, berhasil keluarkan semuanya. Coba tanyakan saja. Semua keluar termasuk jawabannya. Tidak juga. Lalu mau apa ?
Bingung. Bertanya lagi kenapa. Itu bukan saya. Bukan juga siapa – siapa. Lalu siapa.

Sudahi saja. Sudah. Sudah.

Biarkan batu di sudut tempatnya. Nanti capek sendiri. Tidur saja.


0 komentar: