Aktivis Bodoh

Sunday, July 22, 2012 Standy Christianto 3 Comments


SENGAJA diawali dengan kata bodoh. Entah ini terlalu kasar atau tidak. Ini memang sengaja dibuat untuk menyinggung. Istilah yang sering dipakai bagi orang yang menghabiskan lebih dari separuh kuliahnya untuk organisasi. 

TEORI kuliah mengurung kita dalam empat tembok ruang kelas. Pertarungan di  ruang ujian menjadi penentu siapa yang menang. Nilai akhir di kertas ujian menjadi tujuan utama. IPK menjadi harga mati. Laporan menjadi keramat.

SAYA sendiri tidak anti dengan kuliah. Bukan juga mendewakan nasakom (nasib satu koma). Tugas kita kuliah. Benar. Saya setuju.

SAYA juga tidak sedang membodohi aktivis. Saya juga tidak medewakan kutu buku, atau kutu laporan. Saya hanya mengangkat realita kehidupan kampus dari dua sisi. Alih – alih mau objektif, maaf bila condong ke satu sisi.

SAYA tidak mau disebut mahasiswa yang mengabaikan kuliah. Atau orang seperti saya – menghabiskan waktu untuk organisasi – pasti tidak mau disamakan dengan saya.

3 komentar:

Kosong

Friday, July 20, 2012 Standy Christianto 0 Comments



Berada dalam ruangan kosong. Mencari jalan keluar. Yang ada hanya tembok, benar – benar kosong. Mata juga tak pernah berhenti memandang sekeliling. Semua tampak aneh. Lorong di kelilingi dengan pilar putih tinggi. Tidak ada yang menarik.

Saya diam. Terdiam lalu merenung.

Ada apa ini?

Saya berjalan lagi Perlahan – lahan. Selangkah demi selangkah. Saya bingung. Ada Jalan tapi tidak tahu arah. Saya ingin keluar dari ruang kosong ini.

Saya mencari pintu. Pintu yang lain. Bukan yang itu.

Saya berjalan lagi. Kali ini lebih cepat, buru – buru. Saya mulai takut. Ada apa ini?

Saya sendirian. Tidak ada yang menemani. Berada dalam ruang kosong. Mencari seorang temen. Kenapa begini ?

Kali ini lebih kencang. Jalan agak cepat, kadang juga berlari kecil. Dimana ada pintu yang lain?

Saya tidak bisa melawan. Tidak bisa keluar. Dipermainkan. Siapa dibalik itu ?

Keadaan memaksa untuk bertahan. Mencari jalan walau buntu.




0 komentar:

Dicari : Presiden Sakti Mandraguna

Thursday, July 12, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Indonesia, dari ujung Sabang sampai Merauke.  Luas wilayahnya sebagian besar air, alias laut. Daratannya terbentang luas. Belasan ribu pulau dipisahkan air. Setiap pulau punya beragam suku, ras, adat, dan kepercayaan. Penduduknya terpadat nomor empat di dunia. Negara kepulauan terbesar di dunia. Ibarat sebuah pecahan kaca yang terberai, perlu presiden Sakti Madraguna alias maha berpengetahuan untuk menyatukan berbagai keragaman itu untuk menjadi satu : INDONESIA.

Sebagian yang merindukan kemerdekaan terenyuh, sudah merdeka 67 tahun namun tak benar – benar merdeka. Para petinggi negeri bangga rayakan  satu abad kebangkitan nasional, tapi banyak yang bilang belum ada yang bisa dibanggakan. Indonesia berkali – kali ganti presiden hanya bisa mengantarkan ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia. Lalu kita bertanya, apakah rakyat hanya untuk diantarkan sampai pintu gerbang ? Tidak masuk  ke tempat yang katanya merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

0 komentar: