PAHLAWAN

Tuesday, November 15, 2011 Standy Christianto 3 Comments



SEANDAINYA kamu diminta untuk memilih, siapa yang bisa kamu jadikan pahlawan ?

PERTANYAAN  itu telah mengelitik saya. Siapa yang bisa kamu jadikan pahlawan ? tiba – tiba pikiran saya melayang, mencari seseorang yang mampu dijadikan pahlawan. Tentu bukan pahlawan nasional. Iya, mereka adalah pahlawan, jelas. Tapi, bukan itu yang saya maksud. Pahlawan buat saya sekarang ini.

PIKIRAN saya jadi tertuju pada seseorang. Saya rasa jauh dari kriteria pahlawan di buku sejarah. Karena ia tidak pernah mengangkat senjata melawan penjajah. Ia juga masih hidup. Tidak juga membuat sesuatu yang menggemparkan dunia. 

MUNGKIN bagi orang lain ia biasa, tapi buat saya luar biasa. ia memiliki dualisme peran sebagai mentor ,dan juga sahabat. Hampir seluruh kata – kata motivasinya telah mengubah hidup saya. Kata yang masih teriang telinga saya adalah “Malu, pada tempatnya!”. Dulu,  saya memang orang yang pemalu. Saya tidak pernah percaya dengan kemampuan sendiri. Sulit menerima keadaan diri sendiri. Minder. Tapi ia selalu yakinkan, semua manusia sama. Sama – sama makan nasi.  Lalu, apa yang kamu takuti?

SEBAGAI laki – laki saya juga dituntut untuk bisa melakukan segala hal. Sebagai cowok, katanya, harus bisa segala sesuatu. Makanya, saya suka mencoba sesuatu yang saya suka. Hal aneh yang belum pernah saya mainkan, akan saya mainkan agar bisa. Apapun, segala sesuatu. Mulai dari olahraga, musik, mesin, dan apapun juga.

MANTRA ajaib yang selalu saya pegang. “Jangan pernah bilang tidak bisa, kalau belum mencoba”. Kalimat ini mampu mengubah pola pikir saya terhadap sesuatu. Kalau ingat kata – kata ini, ketakutan sekejap hilang. Sekarang, bagi saya, yang penting melangkah, yang penting coba. Urusan bisa, itu lain perkara. Mantra ini masih saya pegang sampai sekarang.

BUAT saya ia layak jadi pahlawan. Pahlawan adalah seseorang yang mampu menginspirasi saya. Mengubah hidup saya karena sesuatu dalam dirinya mampu mempengaruhi segala karakter saya. Pahlawan tidak identik dengan sejarah yang sekarang jadi seremonial. Lebih dari itu, ia juga sumber inspirasi dan motivasi.

MAKA dari itu saya memilih AYAH menjadi pahlawan, buat saya ia bukan sekedar AYAH yang keras, tapi sosok pria yang mampu memotivasi dan sumber inspirasi sampai sekarang. Kalau ada yang tidak setuju, saya tidak peduli. Paling tidak, ia jadi pahlawan buat saya :)

*Tulisan ini dibuat khusus di hari pahlawan (10/11/11), untuk “pahlawan” keluarga dan  buat Arintyas Septaningrum, teman saya di Agrica, dan juga semua orang yang pernah kehilangan Ayahandanya..

You Might Also Like

3 comments:

  1. Nice posting.. :)
    buat arintyas septaputri..

    ReplyDelete
  2. Soalnya gak bisa kasih coklat :D .. heheh

    ReplyDelete
  3. sedang membaca sebagian tulisan-tulisan disini dan melihat potensi mas di bidang sastra luar biasa. mas kurang cocok di esai, lebih cocok di motivasi, filsafat, sastra dsb

    ReplyDelete