Terakhir

Friday, March 23, 2012 Standy Christianto 2 Comments

INI terakhir. Itu yang yang saya yakini, bahwa langkah terakhir adalah yang terpenting. Ribuan langkah telah terlewati, dari langkah pertama, kemudian setengah jalan lalu langkah terakhir.

SAYA mencari jalan, dengan segala kemampuan, bagaimana mengakhiri ini dengan baik. Saya juga mencari angka tertinggi.

KARENA hanya itu yang direkam oleh orang. Mereka tidak mau tahu. Dalam kompetisi, nomor dua tidak pernah diingat. Hanya nomor satu yang mendapatkan tempat. Begitulah kira – kira.

NILAI terakhir juga yang mudah direkam, katanya itu sebuah tolak ukur. Hal yang paling ironis adalah ketika orang sudah melupakan langkah sebelumnya. Padahal langkah – langkah selanjutnya juga tidak kalah baik, meski yang terakhir terpeleset.

ITULAH tuntutan kondisi jaman yang serba instan. Tanpa melewati sebuah proses. Kita menginginkan yang cepat. Langkah yang paling baik adalah bagaimana saya dapat menguasai dunia yang semakin liar ini dengan cara yang paling mudah dan instan. Saya sedang diperhadapkan dengan dunia yang membutuhkan kecepatan dan angka akhir.

MAKA dari itu, seminar dan penjualan tentang bak jamur di musim hujan. Motivator dan buku – buku mengajarkan tentang hal yang serba cepat laku keras. Kaya raya bisa menjadi hanya 5 menit. Lulus di perguruan favorit hanya satu bulan. Pengangguran mampu menjadi pengusaha hanya dalam waktu satu menit.

SAYA sedang diperhadapkan dengan keadaan yang semakin cepat. Dan memaksa saya untuk lebih suka yang cepat. Hanya nilai akhir yang menjadi tolak ukur bukan yang lain. Itulah sebabnya, saya seringkali merasa dan kadang juga merasa orang juga begitu.

MAKANYA, muncul profesi dengan predikat baru, orang kaya raya dengan cepat, anak sekolah yang pintar dengan waktu relatif singkat, menjadi pengusaha yang mampu untung sebanyak – banyaknya dengan tempo sesingkat-singkatnya. Entah bagaimana caranya, mereka harus mendapatkan embel –embel itu. Bukankah yang cepat dan instan itu tidak baik?

SAYA sering kali sadar belakangan. Proses tergilas oleh jaman yang serba cepat dan orientasi target yang instan. 

SEBUAH target angka bukan menjadi nilai akhir keberhasilan yang terlalu idealis. Kemudian, merasa kegagalan menggapai nilai akhir sebuah keterpurukan.Yang pada akhirnya, terlalu peduli dengan  sekitar yang selalu melihat nilai akhir, yang tidak mau tahu dengan sebelum – sebelumnya.

MUDAH-mudahan saya dan yang lain juga, ini bukan pembelaan atas kesalahan- kesalahan karena angka akhir tidak tercapai, kemudian berlebihan mengagung-agungkan langkah pertama, kedua, dan seterusnya. Semoga bukan pembelaan atas kesalahan. Ya, semoga saja saya termasuk orang yang menghargai proses.





You Might Also Like

2 comments:

  1. Aku senyum-senyum sendiri baca tulisan ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya menuliskan ini 23 maret 2012 ... Semoga gak basiii.. hehe

      Delete