Obrolan Malam

Friday, May 18, 2012 Standy Christianto 0 Comments



Bikin media itu ibarat orang boker, susah keluarnya, kalau udah keluar rasanya lega”

KATA – kata itu memecah keheningan malam di sekre. Sebelumnya sekre benar – benar hening. Cuma suara printer yang masih hidup. Maklum, waktu sudah berada tepat di tengah malam. Saat yang lainnya sudah tidur, tapi saya dan mas can masih terjaga.
DEADLINE benar – benar memaksa  tanpa ampun. Saya dan mas can sedang berduet. Saya mengedit tulisan masuk. Mas can meng-layout @gromedia.  Kerjaan saya : memperhatikan kata ,demi kata, jangan sampai ada makna tulisan yang tidak bermakna.  
MUNGKIN mas can sudah lupa.. hehehe. Tapi Obrolan malam itu masih saya ingat sampai sekarang.
BEKERJA membuat media seribu kali lebih sulit daripada membuat acara. Membuat buletin sekelas fakultas itu lebih sulit dari pada membuat acara sekelas seminar nasional. Mengkordinasi 20 orang reporter Agrica untuk mencari berita, mengarahkan bagaimana tulisan mereka tersampaikan dengan jelas kepada pembaca bukan pekerjaan mudah.
OBROLAN malam itu berkutat pada konsistensi reporter menulis. Berkali –kali saya membaca tulisan mereka, sampai – sampai menebak kondisi apa yang sedang dialami dari tulisan mereka.
BETAPA sulitnya menjaga konsistensi mereka dengan segala macam alasan.  Obrolan malam itu juga membuat saya dalam hati mencoba memetakan kondisi reporter : puncak antusias berada di awal kepengurusan kemudian posisi terbawah berada di akhir.
SAYA pikir,  bekerja di bawah tekanan deadline tiap bulan tentu jenuh juga. Tapi malam itu kami memang benar- benar tidak punya pilihan. Kondisi apapun harus TERBIT. Karena pertaruhan AGRICA terletak dari sebuah karya.
INILAH yang saya sebut lebih sulit dari pada membuat seminar nasional. Seminar tidak terlalu membutuhkan konsistensi terlalu lama. Setelah selesai acaranya, lalu habis. Kalau media ? masa besok gak terbit? Lalu kalau medianya jelek, pasti ada catatan sejarahnya. Kecuali karya yang sudah diterbitkan itu, dibaca lalu di bakar sampai habis.  Kalau acaranya jelek paling dievaluasi, lalu lupa. Kalau media ? salah tulis berita, satu kampus gempar.
BETAPA sulitnya, sampai harus rela tidur di sekre menerbitkan media yang mungkin saja orang tidak peduli untuk membacanya. Mengangkat isu kampus untuk perbaikan tapi dianggap sinis sama orang, “Kok masalah sepele begitu aja diangkat ?” . hahahaha..
TUNTUTAN media memang berat. Mas can punya misi agar dirinya suatu saat dipanggil oleh birokrat, alasanya sederhana. Sebagai indikator bahwa media kita dapat perhatian dari birokrat. Nah, saya penanggung jawab redaksi (pimred) juga mikir bagaimana bisa memberitakan dengan vokal dan kritis tapi kode etik tetap terjag. Sekarang, itu jadi misi saya juga. 
OBROLAN malam itu menemani saya meramu tulisan reporter di komputer sekre (waktu itu saya belum punya laptop). Mungkin mas can lelah juga menunggu saya mengedit berita, sembari mengomel karena tulisan reporter tidak sesuai harapan. Hehehe.
SAYA biarkan mas can tidur dulu. Kemudian baru saya bangunkan kalau berita sudah selesai. Kalau mas can sedang me-layout, karena saya sudah lelah, gantian saya yang tidur.
SAYA dan mas can sedang berduet malam itu. Obrolan yang membangkitkan optimisme. Buktinya, saya masih bertahan sampai hari ini. Hehehe. Buktinya, saya juga masih ingat kata – kata itu yang terucap saat agromedia telah berhasil melewati mesin printer. Kemudian siap untuk diperbanyak.
KERTAS yang melewati mesin printer yang suka ngadat itu mewakili perasaan kami saat itu, betapa sulitnya menjaga konsistensi. Sama seperti kertas yang keluar perlahan - lahan itu. 
LALU kata - kata ini yang terlontar, Bikin media itu ibarat orang boker, susah keluarnya, tapi kalau udah keluar, legaaaaaaaaa...
KEMUDIAN kami berdua tertawa, memecah keheningan malam itu 

You Might Also Like

0 komentar: