Catatan Menulis Berita *

Sunday, October 21, 2012 Standy Christianto 0 Comments


Anda pernah jatuh cinta ? Kalau anda belum pernah jatuh cinta. Saya sarankan tidak usah membaca tulisan ini sampai habis. Karena kita tidak bisa mulai materi  ini, tidak seperti orang jatuh cinta. Sulit, jika anda masih melihat pekerjaan ini ribet, dan membosankan. 

Namun anda cukup beruntung, seorang yang tercatat dalam sejarah adalah mereka yang pemikirannya terekam dalam sebuah tulisan. Anda kenal Socrates ? seorang filsuf yang mengubah peradaban dunia. Padahal ia lahir jauh sebelum abad masehi.  Namun pemikirannya masih digunakan sampai hari ini. Mengapa ? karena pemikirannya ditulis oleh muridnya,  Plato. 

Anda kenal Soe Hok Gie ? Mungkin anda tidak pernah dengar namanya. Percayakah, berkat  tulisannya terjadi perubahan sejarah Indonesia. Ia adalah mahasiswa yang sering menuliskan buah pikirannya di media massa. Gara – gara dia, kekuasaan soekarno runtuh. 

Lagi, Anda kenal Napoleon Hill ? Mungkin baru kali ini kamu pernah dengar namanya. Ia adalah seorang Raja Prancis yang terkenal strategi perangnya. Ia pernah berujar, “Pena wartawan lebih tajam daripada sebilah pedang, karena itu saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung boyonet, “


Menjadi seorang jurnalis, mutlak harus mencintai dunia tulis menulis dan membaca, karena setiap hari ia harus merekam kejadian, yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Kita sudah kenal BERITA, sebuah pesan yang disampaikan oleh seorang jurnalis. Menulis berita berbeda dengan Novel. 

Alasan menulis adalah
1. Melatih kita untuk berfikir logis, tulisan yang baik adalah tulisan dengan logika yang runut.Tulisan yang jelek hasil dari kepala berlogika kacau "Tidak ada tulisan buruk, yang ada hanyalah logika yang kacau" (A.Loebis)
2. Melatih kita untuk berkomunikasi, tulisan yang baik adalah yang paling mudah dimengerti oleh pembaca yang awam sekalipun. Tulisan yang rumit hanya bisa dimengerti oleh orang tertentu adalah tulisan yang gagal.
Tidak semua kejadian dapat dijadikan berita, hal – hal itu harus berada dalam kriteria layak diberitakan, yaitu 

Menjadi seorang jurnalis harus bisa mempergunakan semua indera, karena setiap hal bisa dijadikan berita, asalkan kita mampu mengambilnya dari sudut pandang yang menarik  bagi khalayak. Bahasa kerennya, Everthing has own story !

Setelah mampu melihat kejadian yang layak menjadi berita, kita bisa mulai untuk mengenal jenis – jenis berita. Umumnya, ada dua bentuk tulisan berita. Pertama Straight/ hard news. Kedua, soft news.

STRAIGHT news : Straight news sering disebut berita langsung. Jenis ini paling sering digunakan oleh media harian. Sifat berita cepat basi. Berita ditulis dengan tegas dan mengunakan lead (kepala berita) yang tegas pula. Minimal 3 unsur berita ( 5 W + 1H) sudah tercantum di lead. Model berita ini mengunakan piramida terbalik, yaitu data dan bagian terpenting ada di bagian depan.

SOFT News : berita jenis ini, dari struktur penulisan relatif lebih luwes, biasanya tidak kaku, tidak terlalu lugas, tidak ketat. Sering kali digunakan oleh media mingguan.  Karena tidak mudah basi. Ada yang disebut feature. Seringkali juga dimasukan dalam jenis berita ini. Karena memiliki banyak kesamaan. 

Sudah di penghujung. Setidaknya, setelah selesai materi ini, anda bisa belajar untuk mencintainya. Lama kelamaan anda bisa jatuh cinta beneran dengan menulis. Selamat menulis !

* Materi ini dibawakan pelatihan pendidikan dasar 1, materi teknik penulisan
**penulis pernah menjadi pemimpin redaksi LPM Agrica dua periode, biasa galau di blognya  standychrist.blogspot.com, juga bisa di follow  @standychrist

You Might Also Like

0 komentar: